Lihat ke Halaman Asli

Secarik Surat dari Anak-anak Palestina

Diperbarui: 30 September 2017   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku iri denganmu...
Ketika kau terbangun oleh suara merdu Ibumu,
Disuguhi sepiring roti dan susu
Kemudian sebuah bus menjemputmu menuju tempat menimba ilmu.

Sedangkan kami?
Kemana Ibuku? Dimana Ayahku? Dan pagi yang seharusnya penuh canda tawa adik-adikku?

Fajar kami hanya disambut suara rudal dan peluru.
Atau sirine ambulance yang datang menjemput tangis anak-anak mencari ibu.
Bahkan sang surya takut menampakkan diri, tersenyum padaku.

Ah, sungguh aku iri
Kau punya tempat mengadu yang terkadang tak kau syukuri
Yang menyambutmu sepulang bermain
Dan seorang ayah, yang mengantarmu sekolah

Namun, kenapa mereka menyakiti ibuku?
Menembak ayahku?
Kenapa mereka terjunkan rudal untuk mengambil teman-temanku?
Merampas tanahku,
Tempat ibadahku.

Kemanakah keadilan itu?
Kenapa kami tak diberikan hak yang diberikan padamu?

Apakah hanya karena kami anak-anak Palestina?
Atau...
Apakah karena kami menganut agama yang berbeda?

Siangmu dipenuhi canda tawa,
Bermain, bersuka ria,

Sedang kami, adakah kesempatan bagi kami untuk tak menangis barang sebentar saja?

Pemandangan kami hanya jet-jet yang berlalu lalang,
Yang selalu kau dikagumi, ketika pesawat-pesawat itu melintas di langitmu yang penuh awan.

Dan kemanakah langit kami yang biru?
Ketahuilah, mereka telah menyulapnya menjadi kelabu,
Mengusir sang mentari yang selalu ada di buku gambarmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline