Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Inovasi untuk Kemajuan Eksistensi Kebudayaan Lokal

Diperbarui: 22 Agustus 2024   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Modernisasi merupakan sebuah arus yang mengantarkan masyarakat diseluruh dunia menuju perkembangan teknologi yang seiring berjalannya waktu semakin berkembang menjadi lebih baik dan melebihinya. Jadi tak jarang dengan adanya modernisasi ini mendorong arus Globalisasi yang memberikan dampak cukup signifikan terhadap pola hidup masyarakat yang ada di seluruh dunia. Salah satunya di Indonesia yaitu eksistensi budaya lokal yang perlahan-lahan mulai menghilang dikalangan para pelajar. Maka dari itu peran pendidikan sangat penting untuk menumbuhkan nilai kecintaan dan semangat mempertahankan kebudayaan yang ada di Indonesia. 

Seperti yang sudah kita ketahui, banyak peran yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan eksistensi kebudayaan local melalui pendidikan, Salah satunya yaitu dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka Belajar, dimana dalam kurikulum tersebut menghadirkan Projek Profil Penguatan Pelajar Pncasila atau yang dikenal dengan sebutan (P5). Dari projek para pelajar dapat di arahkan pada pengembangan kebudayaan, Sehingga hal ini tentunya dapat membantu untuk meningkatkan eksistensi kebudayaan lokal. Selain dari itu juga dapat membantu para pelajar untuk dapat melatih kemampuan pemecahan masalah serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian para pelajar terhadap isu- isu di sekitar mereka. 

Tentunya kita tidak bisa hanya berpegang teguh pada Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila saja, kita juga perlu mengembangkan ide-ide lain. Sejauh ini kebanyakan aktivitas atau program yang dibuat untuk memajukan eksisitensi kebudayaan local terlalu sering dan mudah dijumpai, seperti ekstrakulikuler, dan pameran budaya sehingga kita perlu meningkatkan kreatifitas lain untuk hal tersebut. Seperti kita menyediakan "KETAKEDAH" atau kelas pelestarian kebudayaan daerah, dimana program ini akan berfokus untuk membuat suatu karya- karya yang tidak hanya berfokus pada seni pertunjukan sebagai acuan estrakulikuler tetapi juga mengenai kerajinan tangan seperti batik, seni rupa dan design seperti lukisan, produk kearifan local seperti ramuan herbal. Sehingga hal ini tidak hanya berfokus terhadap pengembangan nama tetapi juga nilai tambah dari kebudayaan. Kesimpulannya, dengan adanya Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila dapat mengembangkan esksistensi kebudayaan lokal, tetapi mungkin bisa kita lakukan dan kembangkan hal-hal yang lebih inovatif untuk meciptakan sesuatu yang baru sehingga tidak hanya eksistensi yang kita daoat tetapi juga nialai tambah kebudayaan yang nantinya dapat menarik minat para pelajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline