Lihat ke Halaman Asli

Cadar dan Celana Cingkrang

Diperbarui: 28 November 2021   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Radikalisme yaitu cara beragama, atau pandangan dalam agama, yang menganggap umat lain sebagai musuh, ada yang sekedar menganggap  musuh, menghindar, bahkan sampai tidak  mau bergaul, tapi tidak niat menyakiti. Yang lebih radikal dari itu ialah yang menganggap penganut agama lain sebagai umat yang harus disingkirkan, boleh disakiti bahkan sampai boleh dibunuh. Terdapat 2 jenis radikal. 

Radikal jenis pertama, menganggap umat lain sebagai musuh, golongan ini Sangat banyak di kalangan umat islam khususnya umat Kristen dan Yahudi. Penganut dua agama tersebut dianggap musuh abadi, karena keduanya diyakini  selalu mencari cara untuk mengorbankan permusuhan pada umat islam. Sedangkan radikal jenis ke dua lebih sedikit jumlahnya. Namun,  ada dan nyatanya mereka bisa kita rasakan wujudnya. Hanya saja, kebanyakan mereka hadir dalam bentuk perasaan benci. Kelompok ini yang kemudian menjadi teroris. 

Lalu siapa pemakai cadar dan celana cingkrang ?

Pada dasarnya mereka adalah orang-oarang yang menyakini bahwa apapun yang dilakukan nabi dalam hidupnya adalah teladan yang wajib diikuti. Mereka yang memakai celana cingkrang menyakini bahwa nabi tidak menyukai pakaian yang menutup mata kaki. Begitupun mereka yang memakai cadar menyakini bahwa muka adalah aurat perempuan. Dan mereka beralasan bahwa muka perempuan harus ditutup, yang boleh dibuka hanyalah mata. 

Dalam berbagai dalil alquran maupun hadist ada banyak pernyataan yang bisa sebagai pernyataan permusuhan kepada umat islam, yaitu Kristen dan Yahudi, serta kafir secara umum. Dan ada juga pernyataan yang berbunyi bahwa umat islam boleh membunuh kafir dimanapun mereka menemuinya. Tegasnya, cadar dan celana cingkrang tidak serta merta menandakan radicalism. 

Mereka yang bercadar dan cingkrang belum tentu radikal. Begitun sebaliknya, yang perlu diperhatikan, ada banyak orang radikal yang memusuhi umat lain bahkan memusuhi sesame umat islam yang berbeda mazhab dengannya, tapi mereka tidak memakai cadar dan cingkrang. 

Sementara itu jangan lupa bahwa Kementerian Agama adalah Kementerian terkorup. Korupsi di kementerian pengelola urusan keagamaan mencerminkan betapa kementerian ini sebenarnya tidak patut mengurus agama. Orang-orang radikal itu menganggap kementerian ini tidak perlu dipatuhi., karena justru tidak perlu ajaran islam. Memberantas radikalisme tidak mungkin dilakukan tanpa lebih dulu membersihkan Kementerian Agama dari korupsi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline