Lihat ke Halaman Asli

Naila Rajwa

Undergraduate Food Technology Student at Diponegoro University

World Food Day Festival di Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: @fosteria.undip

Dalam rangka memperingati hari pangan sedunia pada tanggal 16 Oktober 2024, Teknologi Pangan Universitas Diponegoro menyelenggarakan suatu acara yang dinamakan Fosteria atau Food Festival Euphoria yang mengusung tema "Ketahanan Pangan; Inovasi Pangan Alternatif untuk Menjamin Ketersediaan, Stabilitas, dan Keberlanjutan Pangan di Tengah Tantangan Global." Setiap tahun, Teknologi Pangan Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan ini. Memperingati Hari Pangan Sedunia sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan kelaparan dan malnutrisi, mendorong aksi bersama untuk solusi berkelanjutan, dan menekankan pentingnya ketahanan pangan. Peringatan ini juga mendukung kebijakan pertanian berkelanjutan dan edukasi tentang pola makan sehat dan mengingatkan kita akan tanggungjawab bersama untuk menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan.


Dalam rangka merayakan Fosteria 2024, Departemen Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh mahasiswa. Salah satu kegiatannya adalah lomba poster yang berkolaborasi dengan Program Studi Teknologi Pangan, Fosteria bekerja sama dengan program studi Teknologi Pangan untuk merayakan dan mempromosikan acara Dies Natalis ke-12 dengan menyelenggarakan lomba poster. Selain itu, akan diadakan workshop dengan pembicara Puji Nugraha, seorang Inspektur Profesional dari PT Sucofindo yang akan membahas ketahanan pangan dengan fokus pada Fosteria 2024. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi memasak oleh Labs Bakery Undip, dimana para peserta akan mempraktikkan hasil kajian yang telah disampaikan sebelumnya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh HMD Pertanian Universitas Diponegoro yang bekerjasama dengan Labs bakery, BEM FPP, dan HMS Peternakan Universitas Diponegoro. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2024 yang bertempat di RSG Gedung F Lantai 2.  Pada kesempatan waktu itu, Labs Bakery mendemonstrasikan "Pie Kolak Pisang," kegiatan ini sangat menarik perhatian para pesertanya karena para peserta bisa bersama-sama ikut memasak dan memeriahkan kegiatan Fosteria ini.

Sumber: @fosteria.undip


Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober untuk memperingati berdirinya FAO pada 1945. Sejak 1979, tujuannya adalah meningkatkan kesadaran tentang ketahanan pangan, kelaparan, dan gizi, dengan tema tahunan yang mencerminkan tantangan pangan global serta solusi berkelanjutan. Peran kita dalam memperingati Hari Pangan Sedunia dengan cara meningkatkan pemahaman tentang ketahanan pangan dan gizi, serta menyebarkan informasi ini kepada orang lain. Kita juga dapat mendukung petani lokal dengan membeli produk mereka dan mengurangi pemborosan pangan melalui perencanaan konsumsi yang bijak. Berpartisipasi dalam acara komunitas untuk meningkatkan kesadaran tentang isu pangan dan mendukung kebijakan yang berpihak pada ketahanan pangan juga sangat penting. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi mengatasi masalah pangan dan merayakan Hari Pangan Sedunia secara bermakna.


Keberlanjutan pangan merujuk pada sistem dan praktik dalam produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang mampu memenuhi kebutuhan gizi manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Makna keberlanjutan pangan mencakup keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial yang saling terkait satu sama lain. Dari segi lingkungan, keberlanjutan pangan mengedepankan pelestarian sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, sementara dari perspektif ekonomi, sistem pangan harus memberikan keuntungan yang adil bagi semua pemangku kepentingan, termasuk petani dan konsumen. Di sisi sosial, keberlanjutan pangan bertujuan untuk memastikan akses yang merata dan adil terhadap pangan yang cukup, bergizi, dan aman. Dengan pendekatan yang holistik ini, keberlanjutan pangan berusaha menciptakan sistem pangan yang resilient, responsif terhadap perubahan, dan berorientasi pada kesejahteraan seluruh umat manusia.


Inovasi pangan alternatif merupakan kunci dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks di era modern ini. Dengan meningkatnya jumlah penduduk global, kebutuhan akan pangan yang cukup dan bergizi menjadi semakin mendesak. Selain itu, perubahan iklim dan krisis ekonomi mempengaruhi ketersediaan turut dan stabilitas pangan di berbagai wilayah. Dengan mengadopsi inovasi pangan alternatif, kita tidak hanya menjaga ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong keberlanjutan ekosistem. Langkah ini berkontribusi pada ketahanan pangan yang lebih baik, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri, kita dapat menciptakan sistem pangan yang  berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline