Lihat ke Halaman Asli

Naila Nadya

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Memahami Perkembangan Kognitif: Perbandingan Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky

Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara bahasa, kata 'kognitif' berasal dari kata "cognition" yang artinya pengertian atau pemahaman. Kognitif adalah kemampuan berpikir manusia yang berkaitan dengan kecerdasan seseorang. Sederhananya, kognitif mencakup seluruh aktivitas mental yang memungkinkan individu untuk menghubungkan, mempertimbangkan, dan menilai suatu peristiwa. Melalui proses ini, individu dapat memperoleh pengetahuan. Dalam konteks perkembangan anak, pemahaman tentang kognitif sangat penting untuk merancang metode pembelajaran yang efektif. Dua tokoh terkemuka yang banyak dibahas dalam teori perkembangan kognitif adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Meskipun keduanya meneliti cara anak-anak berpikir dan belajar, pendekatan mereka memiliki perbedaan mendasar. Dengan menggali teori-teori ini, kita dapat lebih memahami bagaimana anak-anak membangun pengetahuan dan keterampilan mereka, serta bagaimana faktor lingkungan dan sosial mempengaruhi proses kognitif tersebut. Artikel ini akan menganalisis teori-teori Piaget dan Vygotsky, serta implikasinya bagi pendidikan masa kini.

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

 Jean Piaget ini merupakan seorang psikolog yang berasal dari Swiss dan sudah berkontribusi besar terhadap pemahaman mengenai perkembangan kognitif anak. Piaget sangat memperhatikan bahwa anak-anak di usia tertentu cenderung memberikan jenis jawaban salah yang sama. Dari pengamatan dan juga wawancara lanjutan dengan anak-anak mengenai kesalahan tersebut, Ia mengembangkan sebuah teori yang diberi nama Teori Piaget, yakni tentang bagaimana proses kognitif anak berkembang.

Teori perkembangan kognitif versi Jean Piaget atau yang dikenal sebagai teori Piaget. Teori Piaget merupakan teori konstruktivis kognitif yang menjelaskan bahwa anak akan terus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hasil dari interaksi tersebut akan menghasilkan skema, atau skemata, yang berarti jenis-jenis pengetahuan yang berfungsi membantu individu dalam melakukan interpretasi serta memahami lingkungan mereka. Teori ini menunjukkan bahwa kecerdasan anak berubah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Perkembangan kognitif seorang anak tidak hanya mencakup perolehan pengetahuan, tetapi juga melibatkan pembangunan mental.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada anak secara garis besar terbagi menjadi empat tahapan, yaitu:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Pada tahap ini, anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik. Mereka mulai memahami objek dan pergerakan melalui pengamatan dan eksplorasi. Konsep penting di sini adalah "objek permanen," yaitu pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk berkomunikasi. Namun, mereka masih cenderung berpikir secara egosentris dan sulit memahami sudut pandang orang lain. Mereka juga menunjukkan imajinasi yang kuat, tetapi berpikir mereka belum logis.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai berpikir lebih logis tentang objek dan situasi konkret. Mereka dapat mengklasifikasikan dan mengurutkan informasi dengan lebih baik. Namun, pemikiran mereka masih terikat pada pengalaman nyata dan tidak mampu berpikir abstrak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline