Naila Khoirun Nisa¹, Muhammad Nofan Zulfahmi²
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Indonesia
Pendidikan memainkan peran yang sangat krusial dalam potensi manusia. Pendidikan tidak hanya mengembangkan mutu seseorang, namun turut berdampak pada orang-orang di sekitar sehingga menciptakan kehidupan yang lebih baik. Melalui pendidikan, individu dapat mengasah kemampuan atau keterampilan, membentuk karakter, dan mengembangkan kepribadian. Kemampuan termasuk salah satu aspek krusial dalam pendidikan dan menjadi bekal untuk masa depan, salah satu contohnya adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung menjadi keterampilan dasar untuk menyelesaikan perhitungan dengan bilangan. Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi Satuan Pendidikan pasal 1 ayat 1, Matematika diakui sebagai salah satu mata pelajaran inti yang harus dipelajari siswa.
Menurut Rohmah (2021) Matematika dalam KBBI diartikan sebagai bidang studi yang mengkaji bilangan, langkah operatif, dan hubungan antar bilangan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah numerik. Teori konstruktivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses aktif dimana siswa membangun pengetahuannya sendiri sehingga metode jarimatika dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan menghitung anak dengan disleksia (dyscalculia) dengan cara yang lebih interaktif dan konkret. Matematika tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penalaran tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan sehari-hari, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat mengartikulasikan solusi terhadap berbagai masalah. Oleh karena itu, Matematika menjadi landasan yang kuat dan sangat penting untuk mempersiapkan siswa menavigasi masa depan pribadi dan profesional secara efektif. Menurut Zulaiha et al,. (2024) Matematika dapat diaplikasikan dalam setiap bidang ilmu serta setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari karena selalu berkaitan, baik dari sudut konsep perhitungan, waktu, arah, dan lain-lain. Sebab itulah, matematika memegang peran penting dalam kehidupan, Sehingga matematika diajarkan pada seluruh dunia. Meskipun demikian, banyak siswa mengalami kesulitan saat belajar matematika karena dipandang rumit atau menjadi tantangan dalam proses belajar. Bahkan, beberapa siswa kurang menyukai pelajaran matematika karena kesulitan dalam berhitung, terutama operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sehingga hasil belajar rendah. Ada sejumlah penelitian yang menemukan bahwa beberapa siswa terkendala dalam mempelajari matematika terutama yang berkaitan dengan perhitungan. Siswa yang berada dalam kondisi karakteristik ini disebut dengan siswa dyscalculia Khasanah et al,. (2022).
Dyscalculia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami dan menggunakan angka atau bilangan. Anak-anak dengan dyscalculia sering menghadapi kesulitan dalam melakukan operasi dasar matematika sehingga memperlambat perkembangan akademis dan sosial, Sehingga penting untuk mencari solusi efektif untuk membantu mereka mengatasinya. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah menggunakan metode jarimatika, yaitu teknik hitung memanfaatkan jari tangan sebagai alat bantu hitung yang telah terbukti membantu anak-anak belajar matematika dengan cara visual, praktis, efisien, dan menyenangkan, sehingga dapat menarik minat siswa dalam belajar matematika. Sinaga et al,.(2020).
Jarimatika merupakan metode menghitung yang memanfaatkan jari tangan untuk melakukan operasi aritmetika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Metode ini tidak hanya memudahkan siswa dalam menghitung tetapi juga memberikan visualisasi yang jelas tentang proses perhitungan. Adapun beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keterampilan menghitung, dan meningkatkan kualitas memori visual anak-anak terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam matematika atau dyscalculia. Menurut Himmah et al,. (2021) Jarimatika dapat membantu anak-anak lebih mudah memahami hubungan antara angka dan operasi matematis, sehingga meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika. Penerapan metode jarimatika terhadap anak-anak dengan dyscalculia dapat dilakukan melalui beberapa langkah:
1. Pengantar Konsep: Memperkenalkan angka dan operasi dasar menggunakan jari sebagai alat bantu.
2. Latihan Praktis: Mengajak anak untuk melakukan perhitungan sederhana dengan menggunakan jari, seperti penjumlahan dan pengurangan.
3. Visualisasi: Menggunakan gambar atau alat bantu visual lainnya untuk memperkuat pemahaman konsep.
4. Umpan Balik: Memberikan umpan balik positif untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak.
Metode jarimatika tidak hanya efektif dalam meningkatkan kemampuan menghitung tetapi juga membantu siswa dengan dyscalculia untuk lebih memahami konsep matematika secara keseluruhan. Pendekatan yang tepat, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, mengurangi rasa frustrasi yang sering siswa alami saat belajar matematika.
Kesimpulan dari beberapa pernyataan diatas yakni, matematika merupakan ilmu yang fundamental dan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perkembangan akademis dan sosial. Meskipun banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, terutama bagi siswa yang memiliki dyscalculia, metode jarimatika dapat menjadi solusi efektif. Metode ini menggunakan jari sebagai alat bantu untuk menghitung, sehingga membuat proses belajar menjadi lebih visual, praktis, dan menyenangkan. Dengan penerapan yang tepat, jarimatika tidak hanya meningkatkan keterampilan menghitung siswa, tetapi juga membantu mereka memahami konsep matematika secara lebih baik dan meningkatkan kepercayaan diri dalam belajar. Sebab itu penting bagi pendidik dan orang tua untuk mempertimbangkan penggunaan metode jarimatika sebagai salah satu strategi dalam membantu anak-anak dengan kesulitan belajar matematika terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti dyscalculia. Penggunaan metode jarimatika diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan kemampuan berhitung matematika anak-anak dengan dyscalculia serta meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi pelajaran matematika di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Himmah, K., Makmur, J., Nuraini Institut Pesantren Mathali, L., & Falah, ul. (2021). Efektivitas Metode
Jarimatika dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa. https://doi.org/10.35878./guru.v1i1.270
Khasanah, B. A., Sutriningsih, N., & Sektiawan, H. (2022). EMTEKA: Jurnal Pendidikan Matematika
INOVASI PEMBELAJARAN ANAK DISKALKULIA. 3(1), 10--18.
Rohmah, Siti. (2021). Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: UAD PRESS, 5-6.
Sinaga, R., Ester Julinda Simarmata, dan, Kunci, K., Gabar, M., & Dasar, S. (2020). MEDIA GAMBAR
TERHADAP DISKALKULIA DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Tunas Bangsa, 7(2).