Lihat ke Halaman Asli

Naila Karima

ILD UM '18

Puisi: Suruhan Sang Esa

Diperbarui: 28 Mei 2020   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dihadapan yang Esa
diri yang durjana ini meminta
pengampunan pada Yang Mencipta
pada celaka yang dengan sendirinya pernah berada
berdalih bukan tangan sendiri yang melakukannya

Dengan simpuh pada Haribaan
Maha Suci pada keagungan yang elok dipandangi mata

Melimpahkan semua lara
dengan rupa diri yang berjelaga
dengan bau nanah darah
yang tertinggal di sebelah muara
benar-benar hamba yang ingin disucikan adanya

Meminta dengan sumpah serapah
tidak kuasa bila ditimpa yang sedemikian rupa
melalang hingga niatan pulang hilang
atas nama diri yang jalang
pada kasih yang salah yang sudah terkembang
pada serah yang pernah salah
dalam diri terdapat bui yang tak ingin dihuni
salah digelar pada Saudagar tak berhati
sedang sesajian begitu bermacam terhidangkan
waktu pulang pamit pun tiada dilaksanakan
tak sopan juga macam setan

Dengan damba pada Pencipta yang dicinta
peluh yang simpuh kini mengeluh
pada Maha Cinta yang tak pernah miskin akan kasih sayangNya

Disembuhkannya luka-luka
pada bekas yang masih tampak pelakunya
namun perangai manusia tak hanya begitu adanya
pada kekayaanMu yang tak habis kering bermuara
pada pemilik rusuk yang baik hatinya
memberi suka penuh cita
dengan dibuntal tak perlu banyak hiasan luarnya
pada rohani yang sangat kaya
seperti sedang menjadi pesuruh Sang Esa
mengobati luka hambaNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline