Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Ke"aku"anku

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kata “aku” adalah kata yang menegaskan keeksistensian diriku ,tetapi kata “aku” tidak cukup untuk mencari siapa sebenarnya “aku”. Aku ini masih mencari hakikat siapa “aku”. Aku ini masih terjerumus selimut hangat kenyamanan dunia yang fatamorgana ini.

“Aku” tidak akan menemukan hakikat apa-apa jika dia sendirian ,”aku” tidak akan berarti apa – apa jika dia tidak dikelilingi orang lain, dan aku tidak akan mendapat keeksistensiannya jika tidak berinteraksi dengan individu ,maupun kelompok yang lainnya. Bayangkan jika “aku” sendirian dihutan yang hanya berteman sepi ,maka “aku” bukanlah “aku” yang sadar akan keeksistensianku ,karena dihutan tidak ada orang lain yang menjadikan “aku” itu ada. Mereka (orang lain) adalah sosok yang menjadikan “aku” ada. “Aku” harus meyakini mereka bahwa mereka itu ada ,”aku” harus bisa memahami dan mengerti mereka ,karena tanpa mereka “aku” bukanlah apa – apa ,dan tanpa mereka “aku” tidak memiliki eksistensi dalam kehidupan nyata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline