Lihat ke Halaman Asli

Nailah Salma Razita

Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Metode Perencanaan dan Penyimpanan Bahan Pangan yang Ideal

Diperbarui: 18 Desember 2023   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini metode meal prep sedang menjadi tren di kalangan masyarakat. Seringkali kita sebagai mahasiswa merasa malas untuk memasak sendiri karena membutuhkan waktu lebih lama dalam mempersiapkannya. Pada umumnya, seseorang berbelanja bahan mentah untuk kebutuhan 1-4 hari, namun seringkali tidak ditangani dengan tepat hingga mengakibatkan penumpukan bahan pangan yang beresiko menimbulkan limbah. Penimbunan bahan pangan tanpa penanganan dan penyimpanan yang memadai juga dapat mempercepat degradasi bahan pangan itu sendiri, termasuk kerusakan biologis dan mikrobiologis, kerusakan fisik, dan kerusakan kimiawi. Pada suhu ruangan sekitar 27C, daging, ikan, dan unggas dapat mengalami pembusukan dalam rentang waktu 1-2 hari. Fenomena serupa juga dapat terjadi pada beberapa jenis buah-buahan, sayuran daun, susu mentah, dan bahan pangan segar lainnya.

Metode meal prep membantu menghemat biaya makan, karena jika membeli makanan cepat saji atau makan di restoran memerlukan biaya yang lebih dibandingkan memasak sendiri. Manfaat lainnya yaitu menjadikan waktu memasak lebih cepat karena bahan yang telah dibeli sudah disimpan dengan dibagi sesuai resepnya. Metode prep ini juga mampu mengurangi sampah makanan. Hal ini karena belanja tanpa rencana seringkali mengakibatkan banyak bahan tidak terpakai. Ketika sudah merencanakan menu di awal minggu, tidak perlu lagi belanja yang tidak dibutuhkan, karena porsi dan apa saja yang harus dibeli sudah ditentukan.

Bahan masakan yang telah dibeli kemudian ditempatkan dalam food container seperti thin wall dan dimasukkan ke dalam refrigerator. Bahan ditempatkan sesuai dengan pembagian resep dan porsi yang tentunya telah disesuaikan dengan jenis bahan. Kunci dari meal prep adalah tempat penyimpanannya. Dapat berupa wadah plastik yang dapat digunakan berulang kali. Kelebihan dari penggunaan food container adalah adanya penutup pada wadah, menciptakan lingkungan kedap udara untuk bahan pangan yang disimpan di dalamnya. Keadaan ini dapat membantu menghambat proses pembusukan dan menjaga kualitas bahan pangan hingga 5-7 hari selama disimpan dalam lemari pendingin. Selain itu, penggunaan tissue dapur sebagai bahan juga berkontribusi dalam menyerap kelebihan kadar air dari bahan pangan yang memiliki sifat kandungan air tinggi. 

Food container yang terbuat dari plastik polipropilen memiliki tingkat permeabilitas uap air, gas, dan bau yang rendah. Dengan demikian, bahan pangan yang dikemas dan disimpan dalamnya dapat bertahan lebih lama dan terhindar dari risiko kontaminasi silang dengan bahan pangan lainnya, asalkan food container tersebut dalam keadaan tertutup rapat. Perlu diperhatikan juga wadah penyimpanan meal sesuai resep harus diberi sekat antar bahan yang sensitif. Metode meal prep juga harus diterapkan dengan mempertimbangkan kandungan gizi yang seimbang di setiap menunya.

Dapat disimpulkan bahwa metode meal prep selain mempersingkat waktu memasak dan menghemat pengeluaran, juga mampu mempertahankan daya simpan makanan. Hal yang perlu diperhatikan dan menjadi poin penting dalam penerapan meal prep adalah tempat dan cara menyimpannya. Wadah yang terbuat dari plastik propilen mampu menghindarkan bahan dari kontaminasi silang asalkan ditutup dengan rapat ataupun diberi sekat apabila dalam satu wadah. Meskipun meal prep sangat ideal untuk menyimpan dan menghemat waktu, pastikan kandungan nutrisi pada setiap resep sudah seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Sangat menarik bukan? Yuk terapkan meal prep dari sekarang!

(Oleh: Zahra Nafizha Amani)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline