Lihat ke Halaman Asli

Nailah Belva Fitria

Mahasiswi Universitas Airlangga

Kenali Polio: Kasus yang Kembali Muncul di Indonesia

Diperbarui: 17 April 2024   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Source: Ciputra Medical Center)

Indonesia menjadi satu dari 11 negara South East Asia Regional Office (SEARO) yang berhasil menerima sertifikat Bebas Polio dari WHO tanggal 27 Maret 2014. Indonesia dinyatakan bebas polio setelah kasus virus polio liar terakhir yaitu tipe 1 di Provinsi Jawa Timur dan tipe 3 di Provinsi Sumatera Utara berhasil diisolasi tahun 1995. Namun, Indonesia kini sedang digemparkan dengan kembalinya penyakit polio.  Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan segera menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia pasca ditemukannya kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh pada awal November 2022.

Poliomyelitis atau polio adalah penyakit infeksi paralis oleh virus bernama polivirus (PV) yang menyerang sistem saraf manusia. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat yang menyebabkan pelemahan otot, pelumpuhan permanen, hingga kematian. Penderita polio akan merasakan gejala kelelahan, sakit kepala, demam, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri pada anggota badan. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur, khususnya kelompok anak di bawah usia lima tahun.

Cara virus polio menyebar ialah melalui fecal-oral, yaitu penyebaran dari feses yang terinfeksi ke dalam mulut orang lain. Virus ini dapat masuk ke dalam mulut melalui media makanan, minuman, dan perlengkapan makan minum yang terkontaminasi feses penderita maupun kontaminasi secara langsung. Hingga saat ini, belum ada penemuan obat yang dapat menyembuhkan polio. Namun, perawatan dapat dilakukan untuk meringankan gejala polio dan mencegah bertambah buruknya kondisi.

Untuk mencegah taraf isu penyakit ini tidak mencapai pandemi, hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan cakupan imunisasi vaksin polio. Vaksin ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu vaksin polio tetes (OPV) yang diberikan sebanyak empat kali saat berusia 1-4 bulan dan vaksin polio suntik (IPV) yang diberikan satu kali saat berusia 4 bulan. Selain imunisasi, menjaga lingkungan dari pencemaran juga harus dilakukan dengan menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank

Source:




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline