Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Munculnya Ilmu Kesehatan di Masyarakat

Diperbarui: 10 September 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAILAH RAATU RUMAISHA/191241094

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Ilmu Kesehatan Masyarakat diperkirakan muncul pada abad ke-14 hingga abad ke-

18. Di antara abad tersebut, dunia dilanda berbagai macam wabah yang menewaskan hingga jutaan jiwa. Wabah penyakit inilah yang membuat manusia terus berinovasi dan membuat dunia ilmu pengetahuan bangkit di akhir abad ke-18.

Pada tahun 1832, Inggris melakukan penyelidikan dan penelitian tentang ilmu kesehatan masyarakat secara ilmiah. Mengacu pada laporan yang dibuat oleh Edwin Chanwick, Parlemen Inggris sampai mengeluarkan undang-undang tentang upaya kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan dan tempat kerja, pabrik, dan lain-lain.

Pada periode yang sama, Amerika juga melakukan upaya-upaya yang sama seperti Inggris. Amerika Serikat memunculkan struktur kesehatan masyarakat pada paruh kedua abad ke-19 di kota-kota pelabuhan di Pantai Timur. Pada tahun 1870-an dan 1880-an, sebagian besar negara bagian telah membangun struktur kesehatan publik mereka sendiri. Industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang cepat ini memacu perkembangan kesehatan publik di kota-kota besar, seperti yang terjadi di Inggris.

Seiring dengan berkembangnya jaman, ilmu kesehatan masyarakat pun menyebar hingga memasuki Indonesia. Sejarah perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua periode, yakni sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.

Di Indonesia, ilmu kesehatan masyarakat dimulai pada masa penjajahan Belanda. Ilmu ini muncul bertepatan ketika wabah kolera dan cacar merajalela. Belanda membantu Indonesia dengan melakukan upaya-upaya guna menekan penyebaran wabah yang sangat ditakuti masyarakat tersebut. Pada tahun 1807, Gubernur

Jenderal Daendels mengadakan pelatihan praktik persalinan bagi dukun bayi guna menurunkan tingginya angka kematian bayi. Pada pertengahan abad ke-19, di Indonesia mulai berdiri sekolah-sekolah kedokteran, yang dalam perkembangannya mempunyai andil besar dalam menghasilkan tenaga medis yang mengembangkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1922, wabah pes masuk ke indonesia dan menyebar hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Tingginya angka kematian disebabkan karena buruknya kondisi sanitasi lingkungan karena kebiasaan penduduk yang kurang sehat. Berangkat dari temuannya, John Lee Hydrich kemudian memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan. Hydrich pun dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia dan ia pun disebut sebagai pelopor kesehatan masyarakat di Indonesia.

Pada tahun 1951, periode di mana perkembangan ilmu kesehatan masyarakat indonesia menyebar, tepatnya setelah Indonesia merdeka. Tokoh yang berpengaruh pada masa itu ialah dr. Y. Leimena dan dr. Patah. Saat itu, dr. Y. Leimena dan dr. Patah memperkenalkan Bandung Plan, yaitu cara untuk memulihan sakit dan upaya dalam pencegahan penyakit kepada masyarakat dan lembaga kesehatan di Indonesia. Pada tahun 1956, dibentuk Proyek Bekasi di Lemah Abang sebagai contoh pelayanan, pelatihan, serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Pada tahun 1967, para ahli kesehatan di seluruh Indonesia mengadakan seminar pertama STOVIA yang membahas dan menggagas konsep pusat kesehatan masyarakat sebagai upaya program kesehatan terpadu di seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline