Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Dibutuhkan di Era Modernisasi

Diperbarui: 21 Agustus 2024   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Waktu terus berjalan maju tanpa mengenal ampun dan tanpa menunggu siapapun. Begitu pula dengan modernisasi. Arus modernisasi terus berkembang dengan cepat tanpa menunggu seorang pun untuk bersiap menerima semua dengan segala kecanggihannya. Modernisasi selalu dianggap bertolak belakang dengan kearifan lokal, padahal sebenarnya keduanya bisa saja berjalan bersamaan dengan serasi. Salah satunya pada sektor pendidikan.

Pendidikan sendiri sudah menjadi kebutuhan primer di era sekarang. Meskipun begitu, masih banyak orang yang memiliki pemikiran bahwa hanya dengan sekolah sekadarnya saja mereka mendapatkan "pendidikan" tanpa pernah berpikir untuk menggunakannya. Fungsi pendidikan tidak hanya sekadar digunakan sebagai syarat lulus semata, melainkan pendidikan bisa membangun karakter dan mengembangkan kemampuan seorang manusia. Dari situlah, pendidikan ikut berkembang dan bisa diubungkan dengan berbagai macam hal, salah satunya dengan kearifan lokal.

Di zaman sekarang, sudah jarang orang mengetahui kearifan lokal dari daerah asal mereka masing-masing. Sedangkan, kearifan lokal merupakan suatu hal penting yang melambangkan identitas mereka sendiri. Untuk itulah, diperlukannya pendidikan berbasis kearifan lokal, apalagi di era serba modern ini yang semakin membuat orang lupa akan budaya mereka sendiri.

Banyak anak muda yang ikut terlarut dalam arus modernisasi super cepat ini akan merasa malu apabila hanya disuruh mengenakan baju daerah mereka masing-masing. Untungnya, meskipun kecil, beberapa sekolah sudah menerapkan peraturan untuk siswanya agar mengenakan baju adat pada hari Jumat. 

Hal tersebut bisa membuat mindset anak-anak semakin berubah seiring berjalannya waktu bahwa tidak apa-apa untuk mengenakan baju adat tersebut. Selain itu, beberapa pelajaran di sekolah juga sudah mulai menambahkan unsur kearifan lokal dan hal tersebut cukup membawa dampak positif. Antara lain, seperti bisa melestarikan budaya lokal, dapat saling mengajarkan orang yang berasal dari luar daerah tersebut belajar, dan identitas budaya dalam diri tidak akan pernah menghilang.

Arus modernisasi yang sekarang memang sudah mengenai sektor pendidikan. Ada yang baik dan buruk dari segala sesuatu, termasuk efek modernisasi ini dengan pendidikan berbasis kearifan lokal. Selain sisi baiknya yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa hal buruk yang bisa saja terjadi, dan mungkin saja saat ini sudah mulai ditemukan di beberapa daerah. 

Seperti yang kita tahu, modernisasi ini membawa arus informasi dengan begitu cepat, akibatnya banyak informasi-informasi dari luar yang lebih disukai oleh orang-orang. Hal-hal sederhana seperti bahasa daerah sendiri saja mulai dilupakan karena munculnya berbagai bahasa asing yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebenarnya, sah-sah saja untuk belajar hal baru di luar budaya kita seperti yang telah disebutkan, akan tetapi jangan sampai melupakan identitas budaya sendiri yang dari awal sudah melekat pada diri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline