Lihat ke Halaman Asli

Nailatul Izzatizahra Munasib

Mahasiswa PG PAUD Universitas Negeri Surabaya

Pemberian Gadget Berpengaruh terhadap Keterlambatan Berbicara

Diperbarui: 5 Desember 2023   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berkembangnya teknologi dizaman sekarang tidak dapat dipungkiri anak-anak sudah memahami dalam pemakaian gadget bahkan anak-anak terkadang lebih bisa dibandingkan dengan orang dewasa. Pemberian gadget dizaman sekarang menjadi solusi bagi orang tua jika anak tersebut mengalami rewel. Karena dengan adanya pemberian gadget ini anak tidak bisa berinteraksi secara langsung, jika anak tersebut ingin tahu apa yang ia inginkan, ia tidak dapat bertanya langsung apa yang inginkan dari apa yang ia lihat dari gadget tersebut. 

Selain itu, gadget membuat anak lebih sering diam, tidak memiliki kosa kata yang lebih seperti teman-teman yang lainnya. Anak yang sering diberikan gadget akan berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak. 

Pengaruh yang didapatkan oleh anak terhadap perkembangan bahasa anak tersebut antara lain pertama, anak tersebut sulit diajak untuk berinteraksi dengan orang lain, hal ini anak sudah terlalu sering untuk melihat layar yang ada digadget tersebut. Kedua, anak akan sulit untuk berkontak mata secara langsung pada orang yang diajak berbicara. Ketiga, anak akan sulit meluapkan emosinya dari raut wajahnya atau sulit berkomunikasi dengan komunikasi non verbal. Keempat, anak akan mengalami keterlambatan berbicara. Keterlambatan berbicara pada anak yang disebabkan oleh pemberian gadget, anak tersebut tidak sering diajak interaksi oleh orang tua. Padahal interaksi yang dilakukan oleh orang tua memiliki peranan penting terhadap kemampuan berbicara anak.

Pengaruh pemberian gadget terhadap keterlambatan berbicara terdapat orang tua tidak menyadari bahwa anak mengalami keterlambatan berbicara. Hal ini terlihat pada perkembangan bahasa anak. Rata-rata anak yang sudah memiliki kemampuan berbicara pada usia 2 tahun walaupun anak berbicara tidak menggunakan bahasa yang lengkap. Pada usia ini anak sudah masuk ke tahap linguistik yang artinya anak sudah memiliki kosa kata yang cukup, anak akan berusaha untuk mengembangkan tata bahasa. Sehingga anak tersebut sudah mampu berbicara dengan memiliki makna yang dipahami oleh orang lain. Jika anak yang mengalami keterlambatan berbicara biasanya anak tersebut cenderung diam, ia tidak ingin berbicara kepada orang lain, ataupun jika anak tersebut diajak untuk interaksi oleh orang tua maupun orang lain, anak tersebut tidak dapat menjawab atau mengatakan dari hasil interaksi oleh orang.

Jika orang tua mendapatkan anak yang memiliki tanda-tanda seperti tersebut. Orang tua harus bertindak untuk menstimulasi berbicara pada anak dengan berbagai cara seperti pengurangan pemberian gadget pada anak, jika anak diberikan gadget orang tua juga perlu untuk memantau atau mengawasi dari penggunaan gadget pada anak, sering untuk diajak berkomunikasi supaya anak tersebut mudah untuk berinteraksi dengan orang lain terutama dengan teman sebayanya, ataupun orang tua juga bisa mengajak anak kepada terapis yang prefesional untuk dilatih berbicara sehingga anak tersebut mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan adanya stimulasi-stimulasi tersebut suatu langkah untuk mengurangi atau mengatasi keterlembatan berbicara anak diakibatkan dengan adanya gadget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline