Lihat ke Halaman Asli

Kekuasaan dan Wewenang Politik

Diperbarui: 28 Juni 2024   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekuasaan Dan Wewenang Politik
Naila Aurellia
Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
 
 
ABSTRACT
Power is something that many politicians dream of in order to live rich, prosperous and famous lives. With power, people act arbitrarily and use various means or threats to make others comply with their wishes. Political power and authority is a hot topic that is discussed in various circles of society. The power of political authority is often abused by political parties. This has led to the assumption that the purpose of people entering politics is to gain power only for individual interests. This individual power has a bad impact on society because politicians are crazy about their position. So for the sake of the people, regulations are needed, so that the people are prosperous and the rulers do not act arbitrarily.
 
ABSTRAK
Kekuasaan adalah sesuatu yang diimpikan banyak politisi agar dapat hidup kaya, sejahtera, dan terkenal. Dengan kekuasaan, masyarakat bertindak sewenang-wenang dan menggunakan berbagai cara atau ancaman untuk membuat pihak lain menuruti keinginannya. Kekuasaan dan otoritas politik menjadi topik hangat yang diperbincangkan di berbagai kalangan masyarakat. Kekuasaan otoritas politik seringkali disalahgunakan oleh partai politik. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa tujuan orang-orang terjun ke dunia politik adalah untuk meraih kekuasaan hanya untuk kepentingan individu. Kekuasaan individu ini memberikan dampak buruk bagi masyarakat karena para politisi yang tergila-gila dengan posisinya. Maka demi kepentingan rakyat diperlukan adanya peraturan, agar rakyat sejahtera dan penguasa tidak bertindak sewenang-wenang.
 
 
 
LATAR BELAKANG
Secara umum, masyarakat pasti merasa terdorong atau diarahkan pada tujuannya mengorganisir suatu kelompok dalam masyarakat. Peraturan yang dimaksud adalah pemimpin yang mempunyai kekuasaan pada kelompok tertentu. Pemimpin merupakan tokoh penting dalam masyarakat. Pemimpin berada pada kelompok yang berbeda-beda, baik kelompok kecil maupun kelompok besar. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk memerintah dan membimbing anggotanya dipilih sebagai teladan.
Kekuasaan dan wewenang sering kali terwujud dalam masyarakat dengan cara yang sederhana, kompleks, atau rumit. Kekuasaan dan wewenang biasanya berfokus pada bidang politik, seperti pemilihan presiden, parlemen, dan daerah. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar menuruti keinginan orang yang berkuasa. Kekuasaan dapat diperoleh melalui paksaan atau kesepakatan dengan berbagai cara. Sedangkan, wewenang adalah orang yang mempunyai hak resmi untuk memerintahkan orang lain untuk bertindak dan memaksa mereka untuk melakukannya.
Dalam jangka waktu lama, Para ahli berasumsi bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang memelihara interaksi sosial timbal balik. Dahulu, kekuasaan digunakan untuk mencegah perpecahan dan menjaga ketertiban untuk mencapai stabilitas sosial. Namun kini kekuasaan menjadi perbincangan media karena sering disalahgunakan dan menimbulkan kontroversi. Sebab, ada anggapan di masyarakat bahwa mereka yang terjun ke dunia politik berusaha meraih kekuasaan dan wewenang hanya untuk kepentingan pribadinya. Oleh karena itu partai-partai politik berlomba-lomba untuk saling bertarung dan melakukan apapun demi mencapai kekuasaan dan otoritas politik yang diinginkan.

PERTANYAAN PENELITIAN
1. Pengertian dari kekuasaan dan wewenang politik?
2. Apa saja  unsur -- unsur, sumber serta bentuk kekuasaan dan wewenang politik?
3. Bagaimana bentuk lapisan kekuasaan?
4. Apa saja dampak dari kekuasaan dan wewenang politik?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui definisi kekuasaan dan wewenang politik
2. Mengetahui unsur, sumber  serta bentuk kekuasaan dan wewenang politik
3. mengetahui dampak -- dampak yang terjadi dari kekuasaan dan wewenang politik
 

TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Kekuasaan Politik
Dalam perkembangannya, kekuasaan dipandang sebagai bentuk monarki, aristokrasi, dan anarki. Kekuasaan politik lahir pada era revolusi di Eropa, yaitu di Inggris dan Perancis. Dengan munculnya kekuatan politik, berbagai persoalan terkait individualisme dan hilangnya wibawa mulai bermunculan.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu. (Budiarjo), berpendapat bahwa kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi perilaku orang lain sesuai dengan keinginan pembuatnya. Menurut (Surbakti), kekuasaan membuat pihak lain berpikir sesuai keinginan pemberi pengaruh. Kekuasaan (Weber), diartikan sebagai aktor dalam suatu hubungan sosial yang dapat mewujudkan keinginannya dan menghilangkan berbagai hambatan. Menurut (Parsons), kekuasaan adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban yang mengikat melalui kesatuan sistem organisasi kolektif. Sedangkan menurut (Laswell), kekuasaan adalah hubungan antara seseorang atau suatu kelompok dalam menentukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pihak pertama.
Kekuasaan terjadi ketika ada interaksi antara individu dengan suatu kelompok atau kelompok yang berkuasa atau dipimpin. Suatu kekuasaan dapat dikatakan besar apabila ia mempunyai power, misalnya power position. Power position merupakan kekuasaan yang menjadi ciri kedudukan seseorang dalam suatu organisasi. Selanjutnya, kekuasaan personal adalah kekuasaan individu dalam hubungan sosial.

b. Definisi Wewenang Politik
Kekuasaan dalam bahasa Belanda adalah "bevogedung" yang berarti kekuasaan untuk memerintah. Wewenang ini didasarkan pada ketentuan hukum atau undang-undang. Suatu negara dikatakan sah apabila warga negaranya taat pada hukum politik, jika rakyat menolak maka kekuasaan bersifat memaksa dan bersifat permusuhan. Menurut (Ferrazi), berpendapat bahwa wewenang berarti tuntutan terhadap satu hal atau lebih, yang meliputi pengaturan, pengarahan, dan pengendalian. Lalu menurut (Manan), berpendapat bahwa wewenang mengandung unsur hak dan tanggung jawab, termasuk hak untuk bertindak bebas dan menantang orang lain, serta kewajiban untuk bertindak menurut aturan hukum dalam memberi, mendelegasikan, atau menganugerahkan wewenang. Sedangkan (Philip), berpendapat bahwa otoritas digambarkan sebagai kekuasaan hukum politik dan berkaitan dengan kekuasaan politik. Kekuasaan pada umumnya adalah hak suatu lembaga untuk menjalankan tugas dan fungsinya menurut hukum.
 
 
c.  Definisi Politik
Kata politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti warga negara, politicos yang berarti kewarganegaraan. Pada zaman Yunani, masyarakat saling berinteraksi untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Ketika masyarakat berani menentukan kedudukannya dalam masyarakat, meraih kekayaan, dan membuat orang lain menerima pendapatnya, maka disebut juga aktivitas politik. Politik disebut sebagai jalan mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada zaman Yunani kuno (Aristoteles) berpendapat bahwa politik disebut dengan em Damonia, atau kehidupan yang baik, yang berarti upaya masyarakat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut (Budiarjo), politik adalah upaya menciptakan aturan-aturan yang ditaati oleh mayoritas warga negara untuk mencapai kehidupan yang harmonis. (Isjawara), berpendapat bahwa politik adalah perebutan kekuasaan dan dianggap sebagai teknik menjalankan kekuasaan. Lalu menurut (Carton), politik adalah suatu proses tindakan perilaku yang menggunakan kekuasaan untuk melaksanakan keputusan peraturan yang sah dan sah dalam kehidupan masyarakat. Politik erat kaitannya dengan kekuasaan. Dengan kekuatan partainya, ia disegani dan diapresiasi di berbagai kalangan.
 

METODE PENULISAN
Penelitian penulis merupakan penelitian literatur review yang bedasarkan pada riset permasalahan. Jenis penelitian penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian literatur review merupakan metode dilakukan dengan mengumpukan sejumlah buku ataupun jurnal yang berkaitan dengan tujuan masalah. Sementara itu, metode penelitian kualitatif merupakan yang metode yang berfokus pada observasi (pengamatan) mendalam dan menghasilkan kajian komprehensif terhadap fenomena tersebut.
Tujuan penelitian literatur review kualitatif adalah menjelaskan secara rinci permasalahan yang diteliti, mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk naratif agar mudah dipahami dan menciptakan keakraban dengan subjek atau informan pada saat berpartisipasi, sehingga peneliti berharap pembaca dapat memberikan jawaban mengenai rumusan masalah yang diteliti.
 

HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Definisi Kekuasaan dan Wewenang Politik
Kekuasaan adalah kemampuan untuk secara langsung atau tidak langsung mendikte dan mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi tindakan pihak lain. Kekuasaan bersifat netral untuk melihat baik buruknya masyarakat. (Weber) menyatakan bahwa kekuasaan adalah dimana orang yang mempunyai kedudukan memenuhi keinginannya dalam hubungan sosial tanpa memperhatikan orang lain. Menurut (Soekanto), kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sesuai dengan keinginan pihak yang berkuasa. Kekuasaan memegang peranan yang dapat menentukan kehidupan seseorang.
Kekuasaan menjadi dasar bertindak, berbuat dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut (Louis), wewenang adalah besarnya kekuasaan dan wewenang yang dialihkan pada suatu jabatan. Menurut (Harold), politik mempunyai wewenang untuk memerintah dan bertindak. Menurut  (Davis), lembaga berhak atas uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban tertentu. Ada 3 jenis kekuasaan yaitu yang pertama ada kekuasaan tradisional merupakan kekuasaan berdasarkan tradisi dan patut dihormati. Kedua, kekuasaan kharismatik merupakan kekuasaan yang bedasarkan kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan agama mistik para pemimpinnya dan terakhir ada kekuasaan rasional yakni kekuasaan yang bedasarkan keyakinan pada hukum ilegal.
Pada umumnya kekuasaan dan wewenang berada pada posisi tertinggi dalam kelompok. Orang yang berkuasa harus mengendalikan diri mereka sendiri secara hukum dan tidak memaksa orang lain untuk melakukan apa yang dinginkan oleh orang berkuasa. Jika seseorang mempunyai kekuasaan yang besar, hendaknya ia selalu berusaha memberikan dukungan kepada masyarakat agar dapat menarik simpatik dan kepercayaan masyarakat setempat terhadapnya. Wewenang dan kekuasaan juga membawa pengaruh serta potensi pada orang lain yang bersifat persuasif.

b. Unsur -- Unsur Kekuasaan Politik
Kekuasaan dijalankan melalui interaksi sosial timbal balik antara individu dan kelompok, sehingga menghasilkan unsur-unsur berikut:
1. Rasa takut pada penguasa. Rasa takut timbul karena adanya sebuah ancaman fisik, emosional dan psikologis. Para penguasa biasanya akan memaksa orang lain untuk memenuhi setiap keinginan dan tindakannya, sehingga rakyat menjadi takut pada penguasa.
2. Rasa cinta mendorong tindakan patuh. Jika rakyat memiliki rasa cinta yang besar pada pemimpin atau penguasa, rakyat otomatis akan menjadi percaya,  patuh dan melaksanakan perintahnya secara sukarela.  
3. Kemampuan kekuatan kepemimpinan. Kemampuan untuk menggerakkan orang -- orang agar bersedia melakukan tindakan -- tindakan yang memiliki tujuan.
4. Adanya keputusan yang membatasi dan memperluas kegiatan alternatif
5. Terciptanya kemauan dan keinginan seseorang atau kelompok.

c. Sumber -- Sumber Kekuasaan Politik
Kekuasaan biasa disebut power atau kekuatan seseorang yang mempunyai kedudukan dan wewenang, sehingga kekuasaan dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:
1. Pengetahuan adalah pedoman dalam membentuk suatu tindakan seseorang. Pengetahuan biasanya bertumpu pada orang-orang cerdas yang dapat menghasilkan ilmu sehingga tercipta hubungan kekuasaan yang baik.
2. Ekonomi adalah kekayaan rakyat yang berasal dari pengaruh masyarakat. Semakin besar kekuasaan maka semakin besar kekayaan yang diraih, maka muncullah istilah "kebijakan moneter".
3. Jabatan adalah suatu kenyataan yang menunjukkan bahwa seorang penguasa atau pemimpin politik mempunyai kekuasaan karena jabatan yang diraihnya. Semakin tinggi kedudukannya, semakin besar kekuasaan politik dalam pemerintahan.
4. Undang - undang adalah peraturan yang dibentuk secara sengaja oleh dewan perwakilan dan disetujui oleh rakyat. Undang -- undang akan menjadi dasar untuk mencegah para penguasa bertindak semena - mena tanpa peraturan yang bersumber dari undang-undang dan untuk kesejahteraan bersama.
5. Modal sosial adalah rangkaian nilai atau norma yang dimiliki suatu kelompok dan didasarkan pada jaringan sosial. Modal sosial merupakan juga dapat meningkatkan hubungan relasi dan kepercayaan masyarakat terhadap penguasa.
6. Politik adalah suatu kelompok atau aktivitas yang sengaja dibentuk untuk dapat menegakkan aturan -- aturan. Politik terdiri dari kekuasaan konstitusional (pemerintahan negara), kekuasaan eksekutif (implementasi undang-undang), kekuasaan legislatif (pembentukan dan pengendalian pemerintahan), yudikatif (penafsiran undang-undang dan pengambilan keputusan).

d. Sumber -- Sumber Wewenang Politik
1. Teori penerimaan wewenang adalah teori yang menyangkal bahwa wewenang itu diberikan dan muncul ketika seseorang yang memilikinya akan melaksanakan (Sutarto). Teori ini juga bersumber dari kebijakan pemerintah atas kekuasaan yang diraih.
2. Teori formal wewenang adalah dimana seseorang yang diberikan wewenang akan dipandang dari tingkat organisasi yang tinggi (Stoner).
3. Wewenang situasional adalah seorang pemimpin harus membuat tingkatan untuk memberikan perintah dan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan (Northouse). Wewenang situsional juga memerlukan pengalaman untuk mengelola organisasi supaya dapat membaca situasi kondisi yang terjadi. Wewenang situsional biasanya timbul dari krisis atau peristiwa untuk membentuk pemimpin berdedikasi.
4. Wewenang jabatan adalah hak yang diberikan untuk dapat melaksanakan tugas dan juga memiliki peran tanggung jawab atas tugas yang diberikan. Wewenang jabatan biasanya berdasarkan status yang dicapai dalam organisasi dan kelompok. Akan tetapi para pejabat seringkali menyalahgunakan hak nya untuk tindakan -- tindakan negatif demi kepentingan pribadinya.
5. Wewenang faktor hukum merupakan wewenang yang didasari oleh norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang hukum terdiri dari kepolisian, jaksa, hakim, lembaga permasyarakatan dan advokat.

e. Bentuk -- Bentuk Kekuasaan
1. Coercive power adalah kekuasaan yang berasal dari tindakan pemaksaan, artinya pemimpin akan memaksa orang lain untuk mengikuti keinginannya. Sehingga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat karena seringkali disalahgunakan.
2. Reward power adalah kekuasaan yang mendapatkan timbal balik atau balasan yang setimpal. Kekuasaan ini sangat disukai oleh masyarakat karena dianggap saling menghargai.
3. Legitimate power adalah kekuasaan yang dikenal sebagai kekuatan posisional berasal dari posisi seseorang yang memegang suatu organisasi. Legitimate power harus dilakukan secara efektif sehingga dapat bermanfat untuk orang lain.
4. Referent power adalah kekuatan yang berasal dari hubungan interpersonal dalam berorganisasi. Orang yang memiliki referent power cenderung memiliki sikap saling menghormati dan saling percaya satu sama lain.
5. Expert Power adalah kekuasaan yang didasarkan pada pengetahuan yang mendalam. Pemimpin memiliki keahlian untuk memenuhi peran dan tanggung jawab sebuah organisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline