Epistemologi membahas mengenai sumber pengetahuan secara mendasar, dan cara memperoleh suatu pengetahuan. Epistemologi adalah suatu kajian dalam filsafat yang mencari pengertian dari pengetahuan, asal-usul, penyebab, dan cara bekerjanya.
Epistemologi biasanya dikaitkan dengan suatu pertanyaan pokok, yang didasarkan pengalaman, atau sumber-sumber lainnya. Tidak ada tindakan manusia yang tidak didasari dengan pengetahuannya, ketika kita dihadapkan dengan suatu hal kita harus mengetahui lebih mendalam mengenai hal tersebut.
Epistemologi sendiri adalah ilmu yang membahas sumber pegetahuan, metode, dan struktur suatu pengetahuan. Ketika manusia lahir, ia tidak memiliki pengetahuan apapun, semakin bertambahnya usia bertambah pula pengetahuan yang ia ketahui yang didapat melalui beberapa cara.
Epistemologi sering disebut filsafat pengetahuan karena epistemologi membicarakan hal pengetahuan. Tantangan bagi para pengaji epistemologi adalah kita bisa memberikan bukti pengetahuan tentang adanya sesuatu, seperti tentang adanya Tuhan, pembuktian tentang keberadaan Tuhan sebenarnya menjadi topik diskusi yang sudah berlangsung sejak lama.
Bahkan bisa dikatakan ribuan tahun, karena bisa kita temukan berbagai macam argume tahu pendapat yang menunjukkan bahwa Tuhan itu pasti ada berdasarkan rujukan berbagai sumber tertentu, salah satunya argumen agama yang mengatakan bahwa Tuhan itu ada, karena didalam agama mengatakan bahwa Tuhan ada, kalau kita tidak percaya terhadap agama tersebut maka kita tidak bisa percaya juga bahwa Tuhan itu ada, karena agama mengatakan bahwa Tuhan itu ada dan nyata, dan kebenaran Tuhan didasarkan pada kebenaran agama.
Jadi kita juga harus mengetahui dan belajar tentang agama benar agar kita percaya pada agama, untuk menghindari argumen berputar seperti ini, orang mulai merumuskan argumen lain mengenai Tuhan.
Manusia memiliki tiga macam pengetahuan yang didapat dari berbagai cara dan metode yakni pengetahuan filsafat, pengetahuan mistik, dan pengetahuan sains.
Ada beberapa pemikir yang membahas mengenai hal ini yakni aliran empirisme, rasionalisme, intuisionisme, positivisme. Menurut aliran empirisme, manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman melalui indera, yang diperoleh melalui pengamatan, penelitian, dan percobaan.
Menurut aliran rasionalisme yang berpendapat bahwa pengetahuan kita berasal dari pengetahuan yang sifatnya rasional belaka, cukup mengandalkan pengetahuan rasio atau nalar, contohnya pengetahuan logika, pengetahuan diperoleh melalui akal, aliran ini memperbaiki kesalahan pada aliran empirisme yang menyebutkan bahwa pengetahuan didapat melalui indera, menurut aliran rasionalisme indera manusia bisa saja salah karena beberapa faktor, jadi selain indera, akalpun juga harus digunakan, tetapi akal dan indera juga belum mampu dalam memperoleh pengetahuan secara jelas dan benar.
Kedua aliran ini merupakan suatu pandangan yang memiliki akar pada sejarah pemikiran yang panjang, dan melahirkan adanya pengetahuan ilmiah atau bisa disebut ilmu pengetahuan dengan metode sains atau ilmiah yang sesuai dengan logika dan dibuktikan dengan pengalaman, sedangkan pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran secara mendalam dan pencarian kepada sesuatu yang dilakukan secara menyeluruh.
Kelanjutan dari aliran empirisme dan rasionalisme adalah aliran positivsme, menurut aliran ini memberbaiki indera dengan eksperimen yang dilakukan secara teliti sesuai degan kenyataan, aliran ini menyempurnakan dua aliran sebelumnya yakni aliran empiris dan aliran rasionalisme.