Lihat ke Halaman Asli

Naila Agista Shahara

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PGMI Hebat, Transformasi Pendidikan untuk Generasi Z dan Alpha

Diperbarui: 20 Oktober 2024   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sebagai program studi yang mencetak calon guru di tingkat sekolah dasar Islam memiliki peran krusial dalam membentuk generasi penerus bangsa. Di era digital yang semakin pesat, PGMI dituntut untuk melakukan transformasi agar menghasilkan lulusan yang menguasai agama dan mampu beradaptasi dengan karakteristik Gen Z dan Alpha. Generasi Z dan Alpha memiliki gaya belajar yang unik, mereka lebih menyukai pembelajaran yang interaktif, berbasis teknologi, dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari orang. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan generasi ini, PGMI harus membuat kurikulum dan pendekatan pembelajaran yang inovatif.

Generasi Z: Mereka yang Tumbuh dalam Era Digital

            Banyak orang menganggap Generasi Z sebagai orang-orang yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an. Mereka mudah berinteraksi dengan teknologi informasi karena mereka tumbuh dalam era teknologi digital yang sangat pesat. Generasi Z dikenal dengan kecanduan gadget dan aktivitas sosial media, yang membuat mereka lebih cepat mengakses informasi terbaru daripada generasi sebelumnya.

Generasi Alpha: Mereka yang Tumbuh dalam Era Teknologi yang Semakin Canggih

            Generasi Alpha, yang lahir sejak tahun 2010, adalah generasi berikutnya setelah generasi milenial dan generasi Z. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi canggih, seperti smartphone dan AI. Generasi Alpha dikenal dengan sifat aktif dan tidak peduli dengan privasi, serta mereka sudah menggunakan smartphone sejak usia dini.

Transformasi Pendidikan untuk Generasi Z dan Alpha

Inovasi dalam Kurikulum

            PGMI berupaya untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan. Penggunaan platform digital, aplikasi edukatif, dan metode pembelajaran berbasis proyek merupakan beberapa cara untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Misalnya, pengajaran menggunakan simulasi digital atau gamifikasi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih mendalam. Dengan menerapkan kurikulum yang mengedepankan, PGMI mengajarkan siswa keterampilan modern seperti berpikir kritis, kreatif, dan bekerja sama. Ini membantu mereka menjadi tidak hanya penerima informasi tetapi juga pencipta.

Pelatihan dan Pengembangan Guru

            Transformasi pendidikan tidak dapat terwujud tanpa guru yang berkualitas. PGMI secara aktif mengadakan pelatihan dan workshop bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menggunakan teknologi dan metode pembelajaran inovatif. Melalui pelatihan ini, guru didorong untuk menjadi fasilitator yang mendukung siswa dalam proses pembelajaran aktif. Hal ini penting, mengingat guru memiliki peran sentral dalam menerjemahkan kebijakan pendidikan ke dalam praktik di kelas.

Menumbuhkan Karakter dan Kemandirian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline