Akhir-akhir ini beberapa media mulai menyinggung tentang pengangkatan Kartika Djoemadi masuk di jajaran Komisaris Danareksa yang baru. Beberapa menyoal ketidaklaikan Kartika Djoemadi berada di posisi tersebut karena beberapa hal. Namun, ada beberapa hal menarik tentangnya yang perlu saya share. Apa saja? Let's check it out!
1. Cantik
Bagi banyak orang, kecantikan memang relatif. Tidak ada hal baku untuk mengatakan seseorang itu cantik atau sebaliknya. Namun, saya pribadi sebagai perempuan mengakui paras rupawan Mba Dee, begitu dia akrab disapa. Ya, jika dilihat langsung memang Mba Dee ini contoh wanita yang rajin merawat diri. Hayo kalau menurut kamu gimana? :D Dan dengan kecantikannya, bisa menjadi salah satu faktor untuk mengangkat nama Danareksa. Coba siapa yang bangga punya boss cantik? Hehe
[caption caption="Kartika Djoemadi, Direksi Danareksa."][/caption]
2. Pintar
Kalau tidak pintar, mungkin wanita kelahiran tanggal 21 April ini belum tentu bisa menduduki jabatan yang cukup strategis di perusahaan anak BUMN, Danareksa. Karena keterlibatannya pada kampanye politik, tidak sedikit yang melempar issue palsu mengenai jenjang pendidikannya. Padahal dara manis ini memang terdaftar sebagai mahasiswa di jenjang strata 1 dan pascasarjana di Universitas Indonesia. Saya malah heran sama orang yang melempar issue tapi tidak terbukti.
3. Pengusaha
Masuk dalam jajaran komisaris, Kartika Djoemadi tidak membawa pengetahuan yang kosong mengenai pengelolaan perusahaan. Sepak terjangnya sebagai pengusaha terlihat dari pengalamannya membuat perusahaan bersama kawan-kawannya yang menangani pekerjaan "public advocacy" untuk perusahaan swasta dan nasional. Tidak cukup sampai di situ, Kartika Djoemadi pun membuat perusahaan yang terkonsentrasi pada bidang properti.
4. Mental Yang Kuat
Banyak sekali issue yang digelontorkan kepadanya. Mulai dari issue palsu tentang jenjang pendidikannya sampai agamanya. Cemooh dan juga cibiran sudah menjadi makanannya di dunia social media. Intinya banyak yang ingin menjatuhkan namanya. Mental yang tidak gampang 'menye-menye' juga harus dimiliki untuk duduk di jajaran komisaris. Jika komisarisnya saja 'lembek' bagaimana kinerja karyawan di bawahnya?
Mungkin itu saja poin-poin yang bisa saya berikan. Mungkin ada lagi yang ingin menambahkan? :D
Sumber : Wikipedia KlipingKartikaDjoemadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H