Di tengah dentingan politik yang kian menguat menjelang Pilgub Lampung 2024, satu peristiwa mencuat di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Kali ini, dukungan datang dari Kelompok Tani Hutan, sebuah kekuatan akar rumput yang menyandarkan hidup pada tanah, air, dan pohon yang menyelimuti kawasan Tahura Wan Abdul Rachman. Mereka, para petani hutan yang bergulat dengan kerasnya alam, menyatakan komitmen mereka kepada Arinal Djunaidi dan Sutono, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 1.
Pertemuan sederhana yang digelar pada pertengahan Oktober itu tampak berbeda. Di balik keramaian politik, Sutono, sang calon Wakil Gubernur, hadir di antara para petani. Kehadirannya tak hanya sebagai sosok politisi yang tengah merayu suara, tetapi lebih sebagai pendengar yang ingin menyerap setiap keluh dan asa yang keluar dari mulut para petani. Ada kesan yang mendalam dalam momen tersebut. Suara-suara yang tak jarang terlupakan dalam hiruk pikuk kota, kini menemukan tempat untuk bergema.
Sutono tidak datang dengan janji kosong. Di belakang namanya, ia membawa pengalaman panjang di bidang kehutanan dan pertanian. Pada akhir 1990-an, ia pernah memimpin Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, dan sempat pula menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Perlindungan Hutan. Pengalaman ini telah membentuk visi dan misinya yang menjembatani antara kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dalam pertemuan itu, ia berbicara tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara dua entitas yang sering kali dipertentangkan: manusia dan alam.
Dukungan dari Kelompok Tani Hutan di Pesawaran ini bukanlah sekadar pernyataan politik. Ini adalah ungkapan kepercayaan dari mereka yang bergulat langsung dengan tanah dan hutan. Dalam lanskap politik yang sering kali diwarnai oleh janji-janji yang tak membumi, dukungan seperti ini menggambarkan harapan akan pemimpin yang mampu merangkul alam tanpa mengusir manusia dari tanah tempat mereka hidup.
Masyarakat petani hutan di Padang Cermin, dengan segala kesederhanaannya, membawa harapan besar. Bukan hanya pada kesejahteraan ekonomi, tetapi juga pada kelestarian lingkungan. Di tangan Arinal dan Sutono, mereka melihat harapan akan sebuah perubahan yang lebih baik. Kelompok tani ini menyadari bahwa kesejahteraan bukan hanya soal angka-angka ekonomi, tetapi tentang bagaimana manusia dan alam bisa hidup berdampingan dalam keharmonisan. Hutan yang lestari, dalam pandangan mereka, bukanlah ancaman, melainkan modal untuk masa depan yang lebih cerah.
Dalam dialog yang terjadi antara Sutono dan para petani, terlihat semacam simbiosis. Para petani berharap pada kebijakan yang berpihak kepada mereka, sementara Sutono dan Arinal, dengan rekam jejak panjangnya, berusaha menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar janji politik. Mereka berkomitmen untuk menjaga keseimbangan ini, memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang terusir dari kawasan hutan selama mereka mampu menjaga kelestariannya.
Dukungan yang mengalir ini menjadi angin segar bagi pasangan Arinal-Sutono. Di tengah kompetisi politik yang kian ketat, dukungan dari Kelompok Tani Hutan adalah bukti bahwa perjuangan mereka tidak sekadar dirayakan di ruang-ruang elite, tetapi juga diakui di akar rumput. Dengan sokongan ini, Ardjuno---begitu mereka kerap dipanggil---melangkah dengan lebih mantap menuju Pilgub 2024. Mereka, dengan segala program dan visi yang ditawarkan, berusaha meyakinkan masyarakat bahwa masa depan Lampung ada dalam keseimbangan antara kesejahteraan manusia dan kelestarian alam.
Di bawah naungan pepohonan hutan, para petani ini menyerahkan kepercayaan mereka. Dan Arinal-Sutono, dengan segala pengalamannya, berkomitmen untuk menjaga kepercayaan itu, tidak hanya di kotak suara, tetapi juga di setiap batang pohon dan gumpalan tanah yang mereka janjikan untuk sejahterakan.
Seperti simfoni alam yang dimainkan angin di antara pepohonan, dukungan dari Kelompok Tani Hutan ini menandakan harapan akan sebuah Lampung yang lebih sejahtera, lestari, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI