Lihat ke Halaman Asli

Naila Firdanti Awalia

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Memory: Jangan Pernah Terlupakan

Diperbarui: 21 Juni 2021   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Naila Firdanti Awalia - Universitas Muhammadiyah Malang 

Sebagaian orang pasti pernah merasa susah untuk melupakan seseorang atau kejadian tertentu, tapi ada sebagian orang juga merasa mudah untuk melupakan. 

Setiap orang selalu memiliki penyebab untuk bisa melupakan masa lalunya dengan berbagai macam alasan. Setiap orang juga pasti ingin melupakan kejadian di masa lalunya  agar dapat merencanakan sesuatu yang lebih baik di masa depan, tapi ada pula yang tidak ingin melupakan kejadian di masa lalunya karena menurut mereka dengan mengingat masa lalu itu yang menjadi alasan mereka agar terus bersemangan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. 

Disini akan membahas mengenai kenapa sih ada orang yang susah untuk melupakan. Menurut psikolog kenapa kita susah banget untuk melupakan kejadian yang terjadi di kehidupan kita, karena memori itu terbentuk daripengalaman-pengalaman yang kita alami. 

Kenapa memori terus bisa kita ulang-ulang?

Memori itu akan masuk ke otak kita tergantung dengan cara kita memandang kejadian tersebut, dan itu akan mempengaruhi ke dalam ingatan kita. Kepercayaan kita terhadap sesuatu, kebiasaan kita, hal yang membuat kita senang atau hal yang membuat kita sedih,kenangan itu yang akan membekas di otak kita. Pada suatu saat memori itu juga bisa dipanggil kembali. 

Proses mengingat informasi ada tiga tahap, yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).

Di dalam otak kita tentunya memiliki tingkatan atau tahap dalam mengingat suatu kejadian : 

1. Sensory Memory (Memori Sensorik)

Ini adalah tahap pertama dari menyimpan informasi di dalam otak kita. Rekaman data yang masuk memalui sistem indra (mata,telinga,tangan, dan lain-lain). Sebagai contoh, melihat tulisan dalam waktu sekejap dalam pengamatan dan akan disampaikan ke otak kita melalui implus-implus saraf. Memori Sensorik memiliki kapasitas yang besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat menghilang. 

2. Short Term Memory (Memori Jangka Pendek)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline