Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Nahrowi

Santri, Proletar

Antara Sholawat & Syahwat

Diperbarui: 8 September 2019   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Elnahrowi"Suket Nang Pinggir Embong Kalah cepet disaut uwong", terdengar keras Lirik lagu Nella Kharisma mengisi suara Kantor Redaksi Nah Project."Ho'e, Lagunya diganti, Koplo terus , sholawatan ngapa Wiii", Teriak Rian dari ruangan kantor sebelah .
"tidak ah, enak Koploan" Jawabku.

Sambil melanjutkan perjalananku menggiring jari jemari supaya terus menari-nari diatas Keyboard laptop Sumsang ini, lagu bergenre koplo menjadi menu pilihanku supaya otak dan otot semangat diajak kerja Romusha. Deadline majalah yang tinggal satu Minggu suasana kantor kami begitu menegangkan. Semua tim  sibuk dengan job-jobnya yang menumpuk.

Suara langkah kaki setengah lari menghampiriku, aku cuek mungkin itu ada tim yang mau Qodi'ul hajat alias 'Ngiseng'.
"huhhhhhhh, Sumpek aku sama lagunya Nella charisma ", ternyata si Rian menggerutu sambil mengganti lagu Nancy Ajram faforitnya . " halah, nanti lima menit lagi tak ganti stel kendo ah hihih", batinku, ya Karena Speaker Aktif satu-satunya diakantor berukuran  10x8 M. ini terletak didekaktu, jadi bisa dibilang aku sebagai operatornya.

"Awas ya kalau Sholawatan ini diganti wi", gertak Rian.
 "Endakkkk, sudah sana lanjutin entri datamu". Jawabku sambil setengah mengusirnya.

Rian yang diberkati suara merdu khas Vocalis Persia, telinganya sering digunakan menjaring suara Nancy Ajram ya kalau tidak Nissa Sabyan, pokoknya sholawatan yang dibawakan vocalis Perempuan gitu lah.

Dia berjalan gontai menuju ruanganya yang berjarak 10 langkah kaki laki-laki dari ruanganku. Sekira pantatnya baru menyentuh Soffa, aku berteriak

"Yan..... nanti kalau habis 2 lagu, tak ganti nella lagu cuy",
 "jangannnn!!!, sampai kamu ganti, Kabel LAN-mu tak cabut!!!",
"Duhhhh, iya-iya deh".

 Terpaksa  telingaku terisi penuh lagunya Nancy Ajram, daripada akses Wifi-ku mati. Gara-garanya sih Petugas Idihome meletakan  Router Wifi didekatnya Rian, di kantor Redaksi lantai 1 ini bisa dibilang Rian sebagai pemegang kendali Wifi dia yang mengutak-atik segala koneksi, dan aku yang menguasai Sound System Wa Akhowatuha.

lagu Nancy Ajram yang sudah memenuhi telingaku 2 jam, akhirnya tak hentikan dengan paksa, karena ada adzan berkumandang dari masjid disebelah gang, semua jenis lagu disini wajib di hentikan manakala Adzan berkumandang. Suara adzan Dzuhur  itu juga menjadi penanda bahwa Ishoma tiba.
Sambil menunggu  Pujian di Masjid selesai, kira-kira 15 Menitan setelah Adzan, ku sempatkan menyeruput  kopi hitamku yang mendingin di teras kantor, maklum tadi malam begadang nonton bola antara Chelsea  VS MU, tentunya 2-0 untuk Chelsea dong.

"heh Nawawi, aku heran deh sama kamu", Tanya Fida yang tiba-tiba menghapiriku
"heran gimana  da?",
"kamu ini ya, pasti rebutan lagu antara Koploan dan Sholawatan sama Rian",
"yah kan seleranya beda",
" Aneh kamu ini, kamu kan Tamatan Pondok Pesantren, kenapa ndak suka lagu Sholawatan, padahal tuh ya, ukhti-ukhti tetanggaku dirumah sana, yang notabene bukan Background Pesantren sukanya itu ndengerin Sholawatan, apalagi  jika ada event Gus Azmi dan Nissa Sabyan , pasti mereka datang, lha kamu ?", siang-siang kena omelan batinku,
 Padahal Fida itu aslinya kalem tapi tumben banget dia Cerewet dalam hal ini.
"Gimana ya da, kalau ku jelasin gamblang, bisa ketinggalan Jama'ah aq",
"Halah, gak usah alibi kamu",
"Oke-oke, gini ya, aku itu takut kalau dengerin  Sholawatan",
"Haaaaa, takut?",
"Haduh belum selesai ngomong dipotong, Cerewet amat sih kamu hari ini",
"Iya deh lanjutkan".
"Kenapa aku takut? Karena aku takut terlena dengan niat  sholawatku, jika saat aku mendegarkan atau melihat Sholawat yang di bawakan Peremepuan tiba-tiba Syahwat dalam diriku datang, aku takut tidak menikmati Sholawatnya tapi malah terlena dengan keelokan pesona wajah Perempuan tadi, kan sama saja aku menduakan Rosululloh SAW."
"ohhh....", Fida menunjukan Gestur wajah terpaku mendengar jawabanku.
" Dan masalah salah niat, itu sangat hati-hati dikalangan santri, maka dari itu aku cari aman dengan mendegarkan musik koplo, dan  itu mengurangi timbul syahwatku, Karena tidak langsung melihat videonya, apalagi sampai datang di konsernya",
"lha terus kapan kamu Sholawat",
"Kamu gak usah bingung , di pesantren banyak sekali amalan sholawat yang di ijazahkan, mulai dari sholawat nariyah, sholawat munjiyat, sholawat tibbul qulub, Dalai'ilul Khoirot dan masih banyak lagi, ,dan kalau masalah kapan alu mengamalkan itu rahasiku dan Pengeran ",
"Sholawat apa itu, kok terdengar asing ya?",
"Makanya kamu ini kalau  mondok jangan setengah-setengah, baru 3 tahun boyong, huuu",
"Wah, maafya, selama satu tahun aku memendam  suu'dzonku padamu ,  terjawab sudah hari ini",

"hai kalian berdua, malah kholwat, ini sudah waktunya sholat", tiba-tiba Rian  dengan seperangkat alat Sholatnya menghentikan perbincangan kami.
"heiii, siapa yang kholwat tu didepan banyak orang berlalu lalang, kholwat itu ditempat yang sepi bukan di keramaian kayak gini",
"hei lima menit lagi komat, gak usah debat kalian berdua, cepat sana Sholat", perintah Fida
"Siappppp",
"hei lha kamu ndak sholat da?", Tanya Rian
"biarin-biarin, dia  dari tadi agak naik darah, mungkin lagi M",
" M apa wi?",
"MALES, ayok buruan sudah komat dia tersinggung noh".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline