Lihat ke Halaman Asli

Nahlu Hasbi Heriyanto

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Orang Julid: Cermin Ketidakberdayaan Menahan Rasa Rendah Diri

Diperbarui: 26 Januari 2025   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi orang julid sumber: bing.com/

Orang julid, atau mereka yang gemar mencemooh, mengkritik, atau merendahkan orang lain, sering kali menjadi fenomena yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Di balik sikap tersebut, sebenarnya tersembunyi sebuah dinamika psikologis yang kompleks. Kebiasaan julid bukan hanya soal pendapat atau kritik semata, melainkan cerminan dari rasa rendah diri yang mendalam. Bagaimana hal ini terjadi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Ketakutan Menjadi Rendah Membuat Mereka Merendahkan

Pada dasarnya, manusia memiliki dorongan untuk diterima, dihormati, dan diakui. Namun, ketika seseorang memiliki rasa rendah diri yang kronis, ketakutan akan direndahkan menjadi lebih dominan. Orang julid sering kali merasa tidak aman dengan pencapaian atau kondisi mereka sendiri, sehingga mereka berusaha menutupi kekurangan itu dengan cara merendahkan orang lain terlebih dahulu. Hal ini merupakan mekanisme defensif untuk melindungi ego mereka yang rapuh.

Misalnya, ketika seseorang meraih pencapaian atau melakukan kegiatan tertentu, respon orang julid sering kali berbentuk komentar seperti "Hanya itu doang?" atau "Cuma segitu aja?". Alih-alih memberikan apresiasi, mereka memilih untuk mendiskreditkan usaha, kepunyaan atau hasil karya orang lain. Komentar-komentar seperti ini bukanlah refleksi dari kekurangan pada pencapaian tersebut, melainkan manifestasi dari ketidakmampuan mereka untuk mengapresiasi diri sendiri dan orang lain.

Kurangnya Kualitas Hidup dan Nilai Diri

Kebiasaan membahas dan mendiskreditkan orang lain adalah tanda bahwa seseorang tidak memiliki banyak hal dalam hidupnya yang bisa dibanggakan. Mereka yang memiliki tujuan hidup, passion, dan pencapaian cenderung lebih fokus pada upaya memperbaiki diri daripada mencari-cari kesalahan orang lain. Sebaliknya, orang yang hidupnya kosong atau tanpa arah sering kali menjadikan gosip dan kritik terhadap orang lain sebagai pelarian atau hiburan.

Ketika seseorang dengan nilai diri yang rendah melihat keberhasilan atau kebahagiaan orang lain, mereka merasa terganggu karena hal itu mengingatkan mereka pada apa yang mereka rasa kurang dalam diri mereka sendiri. Daripada menghadapi rasa ketidakcukupan itu, mereka lebih memilih untuk menyerang atau merendahkan pihak lain.

Bagaimana Menghadapi Orang Julid

Menghadapi orang julid memerlukan kesabaran dan pemahaman. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Jangan Terpancing Emosi
    Orang julid sering kali mencari reaksi emosional. Tetap tenang dan jangan membiarkan komentar mereka memengaruhi suasana hati Anda.

  2. Fokus pada Pencapaian Anda
    Ingatlah bahwa komentar mereka tidak mengurangi nilai usaha atau karya Anda. Teruslah fokus pada apa yang ingin Anda capai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline