Kabar itu datang seperti hujan di senja
Kau kini bersama dia,
Yang katanya dewasa, bijak, dan penuh kasih
Mengusap airmatamu dengan tangannya yang kuat,
Mengerti segala yang kau butuhkan,
Sementara aku,
Hanya bayang-bayang yang pernah kau tinggalkan.
Dia, yang tak rapuh seperti aku,
Tak hancur oleh badai hidup,
Keberhasilannya menjadi jalan yang kau tapaki
Dalam riuhnya cahaya yang kini kau miliki.
Tapi, kekasih,
Bisakah kau tertawa lepas, tanpa riasan yang menutupi wajahmu?
Dapatkah kau mengeluh, tanpa takut dicerca?
Apakah dia tahu luka yang kau simpan dalam?
Atau hanya kebahagiaan yang kau pajang di depan?
Mungkinkah dia mendengar mimpi-mimpimu,
Atau hanya menatap bayangan impian yang kau ciptakan untuknya?
Di mana kau letakkan dirimu yang sejati?
Apakah kau masih utuh,
Ataukah retak dalam bayangan yang tak pernah kau miliki?
Aku hanya bisa bertanya dalam hening yang melarutkan rindu,
Apakah hatimu merasa damai,
Atau hanya topeng yang kau kenakan,
Di depan matanya yang tak pernah tahu siapa dirimu.
Dan aku,
Hanya berharap dia mencintaimu,
Dengan ketulusan yang tak pernah berpura-pura,
Seperti dahulu aku mencintaimu,
Dengan semua patah dan retak yang kau bawa dalam langkahmu.
