Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Banyak orang kini memiliki lebih dari satu akun di platform media sosial, yang dikenal sebagai second account atau akun kedua. Fenomena ini sering digunakan untuk berbagai alasan, seperti mengekspresikan diri lebih bebas, menjaga privasi, hingga memisahkan urusan pribadi dan profesional. Namun, apakah keberadaan second account benar-benar membawa manfaat, atau justru menambah beban psikologis?
Alasan di Balik Tren Second Account
Orang memilih memiliki second account dengan berbagai alasan:
1. Kebebasan Ekspresi
Akun kedua sering kali digunakan untuk berbagi pemikiran atau sisi pribadi yang tidak ingin mereka tampilkan di akun utama. Ini memberikan ruang bagi mereka untuk menjadi diri sendiri tanpa takut dinilai.
2. Melindungi Privasi
Bagi sebagian orang, second account menjadi tempat aman untuk berinteraksi dengan lingkaran kecil teman dekat, tanpa khawatir dilihat oleh rekan kerja atau keluarga.
3. Hindari Tekanan Sosial
Akun utama sering kali menjadi tempat di mana seseorang merasa harus tampil sempurna. Second account memberikan kebebasan dari tekanan tersebut.
4. Kebutuhan Profesional
Beberapa orang memisahkan akun untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi agar keduanya tidak saling mengganggu.
Manfaat Second Account dari Perspektif Psikologi
Dari sisi psikologis, memiliki second account bisa memberikan beberapa keuntungan:
1. Meningkatkan Kebebasan Ekspresi
Second account memberikan ruang untuk berbagi pemikiran, perasaan, atau karya tanpa khawatir dinilai orang banyak. Ini bisa menjadi terapi bagi sebagian orang untuk menyalurkan emosi mereka.
2. Mengurangi Stres Sosial
Tekanan untuk tampil sempurna di media sosial dapat memengaruhi kesehatan mental. Akun kedua bisa menjadi pelarian dari ekspektasi sosial.
3. Meningkatkan Privasi
Dengan memisahkan kehidupan pribadi dan profesional, seseorang dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam berbagi informasi pribadi.