Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Tips Mengajarkan Emosi kepada Anak melalui Buku Cerita

Diperbarui: 14 November 2024   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajarkan emosi kepada anak sejak dini penting untuk membantu mereka memahami diri sendiri dan orang lain (sumber: Andrea piacquadio/Pexels)

Mengajarkan emosi kepada anak sejak dini penting untuk membantu mereka memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Salah satu cara efektif untuk mengajarkan emosi kepada anak adalah melalui buku cerita.

Cerita mampu menggambarkan situasi kehidupan nyata dalam bentuk yang mudah dipahami, sehingga anak-anak lebih mudah belajar tentang berbagai perasaan. 

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua untuk mengajarkan emosi kepada anak melalui buku cerita seperti dikutip dari beberapa sumber:

1. Pilih Buku dengan Tema Emosi yang Relevan

Ada banyak buku cerita yang dirancang khusus untuk mengajarkan emosi kepada anak. Buku-buku ini biasanya memiliki karakter yang menghadapi situasi emosional tertentu, seperti marah, sedih, senang, atau takut. 

Pastikan memilih buku yang menggunakan bahasa sederhana dan ilustrasi menarik agar anak tertarik mengikuti ceritanya.

2. Gunakan Ekspresi dan Intonasi Suara yang Sesuai

Saat membacakan buku, gunakan ekspresi wajah dan intonasi suara yang menggambarkan emosi karakter dalam cerita. Dengan memberikan penekanan pada nada suara yang ceria, sedih, atau marah, anak akan lebih mudah memahami perbedaan setiap emosi. 

Hal ini juga membantu mereka menghubungkan emosi dengan ekspresi wajah dan nada suara yang khas, sehingga memudahkan mereka mengekspresikan perasaan sendiri.

3. Ajak Anak Berdiskusi Setelah Membaca

Setelah selesai membaca cerita, ajak anak berdiskusi tentang emosi yang ada dalam cerita tersebut. Tanyakan bagaimana perasaan karakter, mengapa mereka merasakan emosi tersebut, dan bagaimana mereka menghadapinya.

Diskusi ini dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir kritis tentang emosi. Misalnya, "Bagaimana menurut kamu perasaan tokoh utama saat dia kehilangan mainannya? Apa yang bisa dia lakukan untuk merasa lebih baik?"

4. Berikan Contoh Situasi Nyata yang Berkaitan

Ajak anak untuk membayangkan situasi nyata yang mirip dengan cerita yang mereka baca. Misalnya, jika ceritanya tentang anak yang merasa takut di hari pertama sekolah, tanyakan kepada anak apakah mereka pernah merasa takut dalam situasi tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline