Menjadi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus sekaligus menjaga prestasi akademik memang memberikan banyak manfaat, namun tak jarang bisa menyebabkan stres.
Mahasiswa yang berusaha mencapai target akademik yang tinggi sering kali merasa kelelahan secara mental karena kesulitan menyeimbangkan waktu antara belajar, berorganisasi, bersosialisasi, dan beristirahat.
Dalam tulisan kali ini ada beberapa tips efektif untuk mencapai study-life balance agar mahasiswa tetap produktif tanpa merasa terbebani secara berlebihan seperti dikutip dari beberapa sumber
1. Mengatur Prioritas dengan Matang
Menetapkan prioritas adalah langkah pertama yang penting. Mahasiswa harus bisa menentukan kegiatan mana yang paling mendesak dan relevan dengan tujuan mereka.
Menurut Sanidya Prabaswara psikolog klinis seperti dikutip di laman UGM mengatakan, mahasiswa dapat mengkategorikan aktivitas menjadi "sangat penting," "penting," dan "kurang penting" untuk membantu fokus pada hal-hal yang benar-benar krusial terlebih dahulu.
Memprioritaskan tugas ini akan membuat jadwal terasa lebih teratur dan menghindari perasaan terburu-buru. Gunakan metode seperti Eisenhower Matrix untuk membedakan tugas-tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya.
Dengan cara ini, mahasiswa bisa lebih mudah menentukan mana yang perlu dikerjakan segera dan mana yang bisa ditunda atau bahkan didelegasikan.
2. Manfaatkan Waktu Istirahat secara Maksimal
Menggunakan waktu istirahat secara bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental. Mahasiswa seringkali merasa harus memanfaatkan setiap waktu luang untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan organisasi.
Namun, mengisi waktu istirahat dengan kegiatan yang ringan dan menyenangkan akan memberikan jeda bagi otak dari tekanan studi.
Cobalah untuk melakukan kebiasaan seperti berikut yaitu setiap dua jam belajar atau mengerjakan tugas, sempatkan waktu 10-15 menit untuk beristirahat, seperti melakukan peregangan ringan, mendengarkan musik, atau berjalan-jalan singkat.