Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

5 Kunci Pentingnya Membangun Kondisi Bahagia di Tempat Kerja

Diperbarui: 4 November 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya Menciptakan Kondisi Bahagia di Tempat Kerja (sumber gambar:Istock/Edwin Tan)

Di tengah meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental, lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan menjadi prioritas bagi banyak perusahaan. Kebahagiaan di tempat kerja bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjadi faktor utama dalam mempertahankan karyawan.

Namun, apa sebenarnya yang membuat suatu tempat kerja dianggap bahagia oleh para pekerjanya? Dan bagaimana perusahaan dapat membangun budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental?

Dalam tulisan ini akan mengupas lima rahasia yang membentuk tempat kerja bahagia---dari membangun budaya yang inklusif hingga mendukung keseimbangan kerja dan hidup (work-life balance). Setiap elemen ini memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

1. Budaya Kerja yang Inklusif dan Terbuka

Budaya inklusif mendorong karyawan untuk merasa diterima dan dihargai, apa pun latar belakang atau perbedaan mereka. 

Menurut penelitian McKinsey, perusahaan yang mendorong keberagaman dan inklusivitas di tempat kerja mengalami peningkatan produktivitas dan keterlibatan karyawan. 

Di lingkungan yang inklusif, karyawan merasa aman untuk berbagi ide, tidak takut untuk berbeda pendapat, dan lebih nyaman untuk mengekspresikan diri.

Untuk itu perusahaan bisa mengadakan pelatihan tentang keberagaman, membuka forum diskusi, dan memberikan ruang bagi karyawan untuk menyampaikan ide tanpa rasa takut.

2. Dukungan untuk Work-Life Balance

Work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting bagi kesehatan mental karyawan. 

Lingkungan kerja yang menghargai waktu istirahat, liburan, dan fleksibilitas jadwal memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan lebih fokus dan minim stres. 

Berdasarkan survei oleh Deloitte, sekitar 80% karyawan Gen Z menyebut work-life balance sebagai faktor utama dalam memilih pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline