Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Tips Menjadi Lawan Bicara yang Menyenangkan, Hindari Sikap Egois dalam Komunikasi

Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berkomunikasi (sumber:Fauxel/Pexels)

Kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah salah satu keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sosial, pekerjaan, maupun keluarga.

Namun, tidak semua orang mampu menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Salah satu faktor yang sering menghambat komunikasi yang baik adalah sikap egois---sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri dan tidak memberi ruang bagi orang lain.

Menjadi lawan bicara yang menyenangkan memerlukan kemampuan mendengarkan, empati, dan keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan. Artikel ini akan membahas tips untuk menjadi lawan bicara yang baik dengan cara menghindari sikap egois, yang diambil dari berbagai sumber 

1. Berlatih Mendengarkan Aktif

Salah satu ciri utama sikap egois dalam komunikasi adalah kecenderungan untuk lebih banyak berbicara daripada mendengarkan. Padahal, mendengarkan adalah bagian yang tak kalah penting dalam percakapan.

Mendengarkan aktif berarti fokus sepenuhnya pada apa yang dikatakan lawan bicara, tanpa memikirkan respons atau interupsi. Ini tidak hanya menunjukkan bahwa Anda menghargai apa yang orang lain katakan, tetapi juga menciptakan suasana komunikasi yang lebih nyaman.

Tips untuk mendengarkan aktif:

- Tatap mata lawan bicara saat mereka berbicara.

- Gerakan kepala atau berikan tanggapan non-verbal lainnya untuk menunjukkan bahwa Anda memahami.

- Hindari memotong pembicaraan, dan beri mereka kesempatan menyelesaikan poin mereka sebelum merespons.

2. Hindari Membuat Percakapan Berfokus Pada Diri Sendiri

Sikap egois dalam percakapan sering muncul dalam bentuk mengalihkan fokus percakapan ke diri sendiri, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Misalnya, ketika seseorang berbicara tentang pengalamannya, kita cenderung segera merespons dengan cerita yang serupa dari hidup kita sendiri. Meskipun niatnya mungkin untuk "menghubungkan" dengan mereka, terlalu sering melakukan ini bisa membuat lawan bicara merasa tidak didengarkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline