Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Fenomena "Jam Koma", Ketika Kelelahan Kerja Menggerogoti Produktivitas dan Kesehatan

Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kelelahan bekerja | PEXELS/KAMPUS PRODUCTION

Istilah "jam koma" belakangan ini menjadi viral di TikTok, merujuk pada kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan ekstrem akibat tuntutan pekerjaan tetapi tetap dipaksa untuk terus beraktivitas. Fenomena ini menggambarkan situasi di mana seseorang merasa sudah tidak fokus antara pekerjaan dan otaknya, seolah-olah berada dalam "mode auto-pilot" yang tak bisa dihindari. Artikel ini akan membahas fenomena "jam koma" lebih dalam dan memberikan solusi untuk mengatasinya.

Apa Itu "Jam Koma"?

"Jam koma" bisa diartikan sebagai momen di mana seseorang terus bekerja tanpa henti, bahkan ketika tubuh dan otaknya sudah tidak mampu lagi. Kondisi ini umumnya terjadi karena tuntutan pekerjaan yang tinggi, di mana seseorang merasa harus terus aktif meskipun fisik dan mentalnya sudah tidak sanggup. Akibatnya, produktivitas menurun, fokus melemah, dan kesehatan mental maupun fisik pun bisa terganggu.

Fenomena ini sering kali dialami oleh pekerja kantoran, tenaga kesehatan, dan content creator yang memiliki jadwal kerja tak menentu atau beban kerja yang berlebihan. Sayangnya, meskipun sudah merasa lelah, banyak orang tetap memaksakan diri bekerja karena tekanan untuk memenuhi target atau ekspektasi.

Dampak Negatif "Jam Koma"

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang sepele. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari "jam koma" yang perlu diwaspadai:

1. Kehilangan Fokus dan Produktivitas

Ketika tubuh dan otak sudah kelelahan, kemampuan seseorang untuk fokus dan menyelesaikan tugas dengan baik akan menurun drastis. Ini bisa berdampak pada kualitas kerja yang menurun dan kesalahan yang lebih sering terjadi.

2. Penurunan Kesehatan Mental

"Jam koma" dapat menyebabkan kelelahan emosional, kecemasan, bahkan depresi. Menurut penelitian dari Journal of Occupational Health Psychology, kelelahan kerja yang berkelanjutan tanpa pemulihan yang cukup dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti burnout.

3. Penurunan Kesehatan Fisik

Kurangnya istirahat dan tekanan kerja yang tinggi dapat berdampak pada kesehatan fisik. Orang yang mengalami "jam koma" berisiko mengalami sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga penyakit kronis seperti hipertensi dan masalah jantung.

Mengapa "Jam Koma" Terjadi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline