Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Mengoptimalkan Program Kewirausahaan Dikalangan Generasi Muda, Solusi di Tengah Minimnya Lapangan Kerja

Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pengusaha Muda (sumber gambar:Kompas)

Pertumbuhan angka pengangguran di Indonesia, khususnya di kalangan generasi Z (Gen Z) dan milenial, menjadi perhatian serius. Minimnya lowongan kerja dan ketidakcocokan keterampilan (skills mismatch) menyebabkan banyak anak muda kesulitan mencari pekerjaan. 

Namun, di balik tantangan ini, muncul peluang besar---wirausaha. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi pengusaha kreatif dan inovatif yang mampu menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari pekerjaan. 

Tulisan ini akan membahas bagaimana mengoptimalkan program Kewirausahaan dikalangan Generasi Muda sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan ekonomi nasional.

1. Situasi Pengangguran di Kalangan Gen Z dan Milenial

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kalangan pemuda berusia 15-24 tahun mencapai 16,3%, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Tingkat pengangguran yang tinggi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk minimnya lowongan kerja, ketidakcocokan keterampilan dengan permintaan pasar, serta ketergantungan terhadap sektor formal. 

Selain itu, persaingan yang ketat dan perubahan pasar tenaga kerja akibat digitalisasi semakin mempersempit peluang kerja bagi mereka yang belum memiliki keterampilan khusus.

2. Potensi dan Kekuatan Gen Z dalam Berwirausaha

Meskipun tantangan besar dihadapi oleh Gen Z dan milenial, mereka juga memiliki kelebihan unik yang dapat menjadi modal utama dalam dunia wirausaha:

- Digital Native dan Akses Teknologi: 

Gen Z adalah generasi yang tumbuh di era digital. Mereka akrab dengan teknologi, media sosial, dan platform online yang menjadi alat penting dalam membangun bisnis di era modern. 

Menurut survei We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2023, 96% Gen Z di Indonesia aktif di media sosial, dan 87% di antaranya memiliki keterampilan digital dasar. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis berbasis digital.
 
- Inovatif dan Fleksibel: 

Gen Z cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Dalam laporan McKinsey pada 2022, 68% Gen Z di Asia Tenggara menyatakan bahwa mereka tertarik untuk memulai bisnis sendiri jika ada kesempatan dan dukungan yang memadai.
 
- Kepedulian Sosial dan Lingkungan: 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline