Kanker usus dulu sering kali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Namun, tren terbaru justru menunjukkan hal yang sebaliknya---kanker usus kini semakin banyak menyerang orang-orang muda.
Jika dahulu kanker ini lebih sering ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun, kini kasus-kasus baru pada usia di bawah 40 tahun semakin meningkat. Mengapa bisa terjadi demikian? Apa penyebabnya? Dan yang lebih penting, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?
Mengapa Kasus Kanker Usus di Kalangan Anak Muda Meningkat?
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan kasus kanker usus di usia muda. Salah satu yang sering disebut adalah perubahan gaya hidup dan pola makan.
Banyak generasi muda saat ini lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji, kurang berolahraga, dan cenderung memiliki gaya hidup yang lebih banyak duduk. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Sebuah studi dari American Cancer Society (2020) menunjukkan bahwa sejak tahun 1990-an, terjadi peningkatan insiden kanker usus sebesar 51% pada mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Angka ini sangat mengejutkan karena sebelumnya kanker usus lebih banyak ditemukan pada kelompok usia yang lebih tua.
Apa Penyebabnya?
1. Pola Makan Tinggi Lemak dan Rendah Serat
Kanker usus terkait erat dengan pola makan. Makanan tinggi lemak, seperti daging merah dan makanan olahan, serta rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan dan meningkatkan risiko kanker.
World Cancer Research Fund (WCRF) menyatakan bahwa diet yang tinggi lemak hewani dan rendah serat dapat menyebabkan peradangan dalam usus, yang dari waktu ke waktu bisa berkembang menjadi kanker.
2. Gaya Hidup Kurang Aktif
Dengan semakin banyaknya pekerjaan yang menuntut duduk lama di depan komputer, aktivitas fisik sehari-hari menjadi sangat minim.
Kurangnya olahraga dapat memperlambat metabolisme tubuh dan memperpanjang waktu transit makanan dalam usus, sehingga memungkinkan zat berbahaya untuk mempengaruhi dinding usus lebih lama. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kanker usus hingga 30%.
3. Obesitas dan Kegemukan
Obesitas merupakan faktor risiko utama bagi kanker usus. Lemak berlebih dalam tubuh, terutama di area perut, dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan perubahan hormon yang berisiko memicu kanker.