Janji di Ujung Jalan
Di ujung jalan, poster besar tersenyum:
"Besok kita akan sejahtera," katanya.
Sejak itu, kami belajar menabung janji
dan makan dari kata-kata manis
yang terbang dari bibir politisi.
Kampung kami berdebu,
jalan-jalan mengelupas,
tapi mereka bilang,
"Besok aspal akan mulus,
hidup akan lebih lancar dari mimpi kalian."
Tiap malam kami tidur dengan doa-doa panjang,
menunggu siang yang katanya akan datang cerah,
tapi pagi selalu hadir dengan matahari yang sama,
kering dan mencuri sisa harapan
yang kami sembunyikan di balik bantal.
Politisi datang lagi,
membawa janji baru dengan jas yang bersih.
Kami duduk di kursi tua,
menatap piring kosong di meja:
"Besok akan ada nasi,
hanya perlu percaya sekali lagi," katanya.
Dan kami,
masih menunggu di ujung jalan
yang semakin sunyi,
sementara janji mereka melayang-layang
seperti balon yang lupa cara pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H