Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Menjembatani Kesenjangan dalam Pola Asuh Anak, Problematika dan Solusinya

Diperbarui: 21 September 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pola Asuh anak (sumber gambar: Pexels)


Dalam kehidupan modern, hubungan antara orang tua dan anak sering kali mengalami tantangan. Kesibukan orang tua, perubahan sosial, serta perkembangan teknologi menjadi beberapa faktor penyebab terjadinya jarak emosional antara mereka.

Ketika hubungan orang tua dan anak mulai renggang, dampak negatifnya bisa dirasakan oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa yang menjadi penyebab hubungan ini memburuk, bagaimana pola asuh yang efektif untuk mengatasinya, dan solusi yang tepat guna memperbaiki kedekatan emosional tersebut.

Faktor Penyebab Hubungan Orang Tua dan Anak Menjadi Renggang

1. Komunikasi yang Terbatas  

Salah satu penyebab utama renggangnya hubungan adalah komunikasi yang tidak efektif. Banyak orang tua yang tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka secara rutin.

Perbedaan cara pandang dan kurangnya waktu berkualitas juga menjadi penghalang dalam terjalinnya komunikasi yang baik.

2. Perbedaan Generasi

Seiring berjalannya waktu, perbedaan generasi antara orang tua dan anak semakin kentara. Orang tua sering kali sulit memahami preferensi anak yang berbeda dengan pengalaman mereka sendiri saat masih muda. Ini termasuk selera musik, hobi, gaya hidup, hingga pandangan tentang pendidikan dan karir.

3. Teknologi dan Media Sosial
 

Kemajuan teknologi dan maraknya penggunaan media sosial juga berperan besar dalam merenggangkan hubungan. Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget, sehingga interaksi tatap muka dengan orang tua menjadi semakin jarang.

Di sisi lain, orang tua juga sering kali disibukkan dengan pekerjaan, yang menyebabkan berkurangnya waktu bersama.

4. Tekanan Eksternal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline