Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Angin dan Kursi Kosong

Diperbarui: 19 September 2024   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: Pexel)

Angin dan Kursi Kosong

Angin lewat begitu saja,  
menyapu debu di kursi kosong  
di sudut kamar.  
Ia tak bicara, hanya meraba,  
membisikkan kisah yang tak pernah selesai.

Angin itu bukan hanya udara,  
ia adalah waktu yang terabaikan,  
adalah janji yang terlupa,  
adalah sapaan yang tak sempat terucap.  
Ia datang tanpa tanda, pergi tanpa pamit.

Kursi kosong itu,  
diam, menunggu angin kembali.  
Mungkin berharap,  
suatu hari nanti,  
akan ada seseorang yang duduk,  
mengisi hampa.

Tapi angin terus datang,  
terus berputar,  
membawa kenangan yang tercecer  
di antara langkah-langkah  
yang hilang entah ke mana.

Dan kursi kosong,  
hanya diam,  
tak tahu kapan  
angin akan berhenti bercerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline