Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tertidur secara singkat, biasanya hanya beberapa detik, tanpa disadari. Meskipun terjadi dalam waktu yang sangat singkat, microsleep dapat berbahaya, terutama jika terjadi saat sedang melakukan aktivitas berisiko tinggi, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Fenomena ini sering dikaitkan dengan kurang tidur atau kelelahan ekstrem yang mengakibatkan otak secara otomatis memasuki fase tidur meskipun seseorang sedang terjaga.
Apa Itu Microsleep?
Secara medis, microsleep adalah episode tidur singkat yang terjadi ketika otak secara otomatis memasuki fase tidur, biasanya karena kurang tidur. Kondisi ini dapat berlangsung antara 1 hingga 30 detik.
Orang yang mengalami microsleep mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah tertidur dan sering kali tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama periode tersebut.
Gejala microsleep sering tidak kentara, seperti mata yang tiba-tiba terpejam, kepala yang tersentak, atau kehilangan perhatian sesaat.
Meskipun singkat, microsleep sangat berbahaya, terutama jika terjadi di situasi yang membutuhkan kewaspadaan penuh.
Penyebab Microsleep
Ada beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya microsleep, di antaranya:
1. Kurang Tidur
Penyebab utama microsleep adalah kurang tidur. Orang yang tidur kurang dari 7-8 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami episode microsleep.
Kurang tidur mengurangi kemampuan otak untuk tetap terjaga dan waspada, sehingga meningkatkan kemungkinan microsleep.
2. Kelelahan Mental