Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Perlukah Melakukan Sadfishing di Media Sosial?

Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kesedihan yang dialami pengguna media sosial (Sumber gambar: Freepik)


Sadfishing adalah fenomena yang semakin sering ditemui di media sosial, di mana seseorang membagikan postingan yang berlebihan tentang kesedihan atau masalah pribadi dengan tujuan untuk menarik simpati atau perhatian dari pengikutnya. 

Meskipun keinginan untuk mendapatkan dukungan adalah hal yang wajar, sadfishing dapat menjadi masalah ketika tujuan utamanya adalah manipulasi emosional demi mendapatkan perhatian lebih, bukan untuk mencari bantuan yang sejati.

Alasan di balik Sadfishing 

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin terlibat dalam sadfishing. Salah satunya adalah kebutuhan mendesak untuk mendapatkan perhatian, terutama di kalangan pengguna muda yang merasa kesepian atau tidak mendapatkan cukup perhatian di dunia nyata. 

Faktor lain termasuk gaya keterikatan yang cemas, di mana individu sangat membutuhkan validasi dan takut akan penolakan. 

Terkadang, sadfishing juga dipicu oleh rasa cemburu atau ketidakpuasan terhadap kehidupan seseorang, yang menyebabkan mereka berusaha mencari pengakuan dengan cara ini

Risiko Sadfishing

Meskipun sadfishing bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri, fenomena ini memiliki beberapa risiko. 

Pertama, sadfishing dapat memicu reaksi negatif dari orang lain, seperti tuduhan mencari perhatian secara berlebihan, yang justru dapat memperburuk kondisi mental seseorang yang sebenarnya membutuhkan dukungan. 

Lebih jauh lagi, sadfishing bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan, seperti cyberbullying atau bahkan ancaman dari predator online

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline