Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Kenali Duck Syndrome, Terlihat Bahagia Namun Hati Merana

Diperbarui: 16 November 2023   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Duck Syndrom, Sindrom Bebek  ( Foto: Pexels)

Sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial yang tidak lepas dari aktipitas berintraksi dengan lingkungannya, mungkin kamu pernah merasakan sendiri atau menjumpai seseorang apakah itu saudara, keluarga, teman, sahabat, atau orang lain yang kelihatannya mampu meraih kesuksesan dan terlihat menikmati hidupnya.

Namun siapa sangka dibalik keberhasilannya ternyata mempunyai segudang masalah yang sengaja ditutupi seolah-olah terlihat bahagia namun sebaliknya hatinya merana

Saya sendiri banyak melihat fenomena semacam itu baik dilingkungan pertemanan, atau di lingkungan sekitar tempat tinggal, atau di media sosial.

Bahkan banyak juga terlihat di lingkungan kehidupan para selebritis, politisi, akademisi, dan profesi lainnya, serta banyak juga terjadi di lingkungan pelajar dan mahasiswa. 

Kondisi tersebut menurut para ahli psikolog dinamakan duck syndrome atau sindrom bebek

Dikutip dari beberapa sumber, sejarah awal mulanya istilah duck syndrome atau sindrom bebek pertama kali dikemukakan di Stanford University Amerika Serikat, yang awalnya untuk menggambarkan persoalan kehidupan para mahasiswanya

Istilah duck syndrome atau syndrome bebek ini diambil dengan menganalogikan seekor bebek yang sedang berenang. 

Ia akan nampak seolah tenang dipermukaan, namun sebenarnya yang terjadi adalah kakinya sedang berjuang keras untuk terus bergerak agar tubuhnya tetap mengambang di atas permukaan air

Jadi istilah duck syndrome tersebut jika dikaitkan dengan sebuah kondisi dimana seseorang yang terlihat tenang bahagia dan baik baik saja, tetapi kondisi sebenarnya adalah ia sedang mengalami banyak tekanan dalam mencapai tujuan hidupnya

Faktor Penyebab dan Gejala Duck Syndrome

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline