Lihat ke Halaman Asli

Nanang A.H

Pewarta

Sejarah Budaya Karangan Bunga dan Sebuah Lelucon

Diperbarui: 1 November 2023   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karangan Bunga kerap digunakan sebagai cara untuk menyampaikan sebuah pesan, mulai dari ucapan selamat, hingga belasungkawa, bahkan belakangan karangan bunga digunakan sebagai bentuk dukungan, atau sebaliknya ada juga yang dibuat sebagai bentuk ungkapan kekecewaan

Sebelum menjelaskan terkait awal sejarah budaya karangan bunga, sedikit saya akan menceritakan terkait kejadian beberapa hari yang lalu, yang berhubungan dengan pemberian karangan bunga, yang membuat saya dan panitia "tak habis fikri dan diluar Nurul" hehe..

Menikmati sebuah Lelucon unik

Singkatnya, 5 hari yang lalu, komunitas keagamaan kami sedang mengadakan sebuah acara keagamaan, berupa pertemuan tahunan di sebuah desa yang dihadiri ribuan peserta. 

Beberapa karangan bunga ucapan selamat pun datang dari beberapa pejabat, beberapa diantaranya dilingkungan pemkab, propinsi, dan nasional

Selain menerima karangan bunga, panitia juga mengundang beberapa perwakilan dari mulai pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, sampai tokoh organisasi kepemudaan, untuk memberikan sambutan di acara keagamaan tersebut.

Namun yang tidak habis pikir adalah, ada kejadian lucu yang mana membuat panitia yang hadir seluruhnya tertawa, karena menyaksikan dimana salahsatu karangan bunga milik salahseorang pejabat publik dalam beberapa jam di bawa kembali oleh pihak perwakilan pejabat terkait

Sehingga video kejadian beberapa staf pejabat membawa karangan bunga tersebut, sontak saja viral dimedia sosial. 

Kejadian diluar nalar, yang tak habis pikir, dan yang seperti lelucon tersebut, membuat saya dan teman teman panitia pada tertawa, karena baru kali ini, mungkin semenjak langit dan bumi diciptakan (menurut saya, he), ada kejadian yang unik tersebut

Sampai tulisan ini dimuat, saya belum memperoleh keterangan alasan mengapa mereka membawa kembali karangan bunga yang telah diberikan tersebut. "Duh, ada ada saja gumamku". Hidup lagi cape capenya, eh, ternyata ada kejadian lucu seperti itu, ya ga apa apalah, lumayan ada hiburan..  hehehe..

Sejarah Karangan Bunga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline