Lihat ke Halaman Asli

Khawarij dalam Perspektif Ilmu Kalam

Diperbarui: 28 Desember 2021   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Khawarij dalam Perspektif Ilmu Kalam

Kata khawarij itu menurut etimologis berasal dari bahasa arab yang berarti keluar, muncul, atau memberontak. Adapun secara terminology ilmu kalam itu artinya suatu sekte atau kelompok atau bisa juga disebut dengan aliran pengikut sahabat Ali bin Abi Thalib yang keluar ketika tidak sepakat menerima arbitrase/tahkim. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa khawarij itu adalah aliran sekelompok orang yang meninggalkan aliran Ali bin Abi Thalib dikarenakan tidak setuju dengan hasil arbitrase/tahkim. 

Sebab munculnya aliran Khawarij ini diantaranya ketika hasil tahkim keluar, dan kedudukan khalifah diambil alih oleh Muawiyyah, sehingga mengakibatkan sekelompok orang keluar dari pengikut Ali bin Abi Thalib. Mereka keluar dari pengikut Ali bin Abi Thalib bukan berarti lalu mereka menjadi pengikut Muawiyyah, akan tetapi mereka juga sangat membenci Muawiyyah.

Adapun ajaran aliran khawarij ini antara lain, pada bidang teologi mereka menganggap bahwa orang mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap kafir dan sudah keluar dari Islam serta wajib dibunuh, lalu jika mereka melakukan ibadah itu termasuk rukun iman, maka orang yang meninggalkan sholat itu juga dianggap kafir, dan anak-anak orang kafir yang mati di waktu kecil juga akan dimasukkan ke dalam neraka. Kemudian pada bidang ketatanegaraan, mereka lebih bersifat demokratis karena syarat menjadi pemimpin menurut aliran Khawarij ini tidak harus dari ahlul bait Rosulullah dan tidak juga harus berbangsa Quraisy. 

Kemudian sekte-sekte aliran Khawarij yang terkenal diantaranya,

Kaum Al-Muhakimmah

Kenapa kok disebut Al-Muhakimmah? Karena nama itu sesuai dengan prinsip dari golongan mereka, la hukma illa Allah (tidak ada hukum selain hukum Allah). Sekte ini merupakan generasi pertama yang terdiri dari pengikut Ali bin Abi Thalib dalam perang shiffin, mereka lalu keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib dan berkumpul di Harurah dekat Kufah guna menyusun kekuatan untuk melakukan pemberontakan terhadap Ali bin Abi Thalib. Ajaran yang diajarkan kaum al-muhakimmah ini adalah orang yang melakukan perbuatan dosa besar itu dianggap kafir (dosa besar disini maksudnya berzina dan membunuh tanpa sebab).

Al-Azariqah

Nama sekte ini diambil dari pendirinya yaitu Abu Rasyid Nai bin al Azraq. Sekte ini merupakan yang paling ekstrim dan radikal, hal ini ditandai dengan mereka menganggap musyrik (dosa yang paling besar melebihi kafir) bagi orang yang melakukan dosa besar.

Al Najdah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline