Annyeong, yeorobun. Selamat datang di tulisan terbaruku. Pecinta drama Korea, mana suaranya? Drama Korea atau yang lebih akrab dengan sebutan "Drakor" sudah menjadi salah satu drama favorit bagi semua orang baik sebagai penghibur atau penghilang rasa bosan ketika waktu luang. Alur cerita yang menarik, pemain yang tampan dan cantik, genre yang beragam, episode yang sedikit, totalitas dalam produksi menghasilkan drama dengan kualitas yang sangat bagus, menjadikan banyak orang yang tergila-gila dengan drama Korea.
Tak heran, apapun yang ditampilkan dalam setiap adegan menimbulkan rasa penasaran dan rasa ingin mencoba apa saja yang dimakan, diminum, dipakai, digunakan, dan dilakukan oleh para aktor dan aktris dalam drama.
Apapun yang ditampilkan bukan hanya sekedar gimmick namun juga promosi dan ajakan bagi warga Korea sendiri. Salah satu ikonik yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah minuman susu pisang.
Susu pisang? Apa nggak salah baca ini? Apa yang keren dari susu rasa pisang ini?
Kalian tidak salah baca kok. Susu pisang sendiri memiliki cerita untuk masyarakat Korea sendiri.
Kita mulai dari sejarah susu di Korea. Sekitar tahun 1960-an, presiden Korea berkunjung ke Jerman untuk melakukan pertemuan politik. Di sana, Presiden Korea kagum sama masyarakat Jerman yang memiliki postur tubuh tinggi akibat mengkonsumsi susu. Pulang dari Jerman, dibuatlah kampanye dan kebijakan minum susu di negara Korea.
Kebijakan atau kampanye yang dilakukan bisa dibilang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat Korea saat itu tidak tertarik dengan mengkonsumsi susu karena rasa yang biasa saja. Pemerintah mulai mencari metode lain buat masyaraktnya mau menjadikan susu sebagai kebutuhan pokok.
Pantesan yak para aktor atau aktris ataupun idol badanyannya tinggi-tinggi. Efek minum susu rupanya.
Hingga pada tahun 1970-an, perusahaan Binggrae melihat peluang ini dengan menambahkan rasa buah pisang pada susu. Dan BOOM!