Lihat ke Halaman Asli

Bermakna Dalam, Pepatah Orang Tua Minang tentang Hidup di Perantauan

Diperbarui: 26 Juni 2021   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi merantau ( source : netralnews.com)

Karakatau Madang Di Hulu,

Babuah Babungo Balun,

Marantau Bujang Dahulu

Di Rumah Baguno Balun

Pantun yang sering di gunakan dalam menjawab pertanyaan mengapa dalam suku Minang harus merantau? 

Sebagai orang Minang, rantau bukanlah sesuatu hal yang baru. Budaya rantau di Minangkabau telah ada sejak abad 14 di mana ulama-ulama Minangkabau pergi merantau dalam rangka penyebaran ajaran agama Islam. 

Di dalam tradisi Minangkabau, merantau adalah suatu yang wajib bagi bujang (pemuda) Minang. Dalam tradisi ini, seorang laki-laki dianggap dewasa ketika ia sudah merantau dan belajar hidup di negeri orang. Sehingga bisa dikatakan jika merantau ini sudah menjadi konsepsi umum dalam masyarakat Minangkabau. Merantau bukan asal merantau atau sekedar mencari penghidupan sehari-hari tetapi sebagai sarana dalam menstramisi aspek budaya atau adat istiadat Minangkabau dalam sendi Islam. 

'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah' falsafah inilah yang menjadi filososofi hidup yang dipegang masyarakat Minangkabau, yang menjadikan ajaran agama Islam sebagai landasan atau dasar dalam mengatur tingkah laku dan nilai-nilai kehidupan yang diterapkan oleh adat. 

Ada berbagai faktor yang menyebabkan kenapa laki-laki suku Minang harus merantau, mulai dari sistem sosial masyarakat Minangkabau yang Matrilineal, memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik, mendapatkan pendidikan yang layak, dan tujuan lainnya.

Sistem sosial yang berkembang dalam Minangkabau adalah sistem matrilinial yang membuat semua warisan yang dimiliki oleh keluarga jatuh kepada anak perempuan dan anak laki-laki berkewajiban untuk melindunginya. Di Minang sendiri, perempuan memiliki hak istimewa dibandingkan laki-laki. Para perempuan Minang berkedudukan dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan keputusan yang dibuat oleh kaum laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline