Waktu kecil sering membaca cerita fabel berjudul Si Kancil yang Cerdik. Impian saya dulu bisa membuat cerita seperti pada buku- buku yang pernah dibaca. Sejak itu mulai menyukai kegiatan menulis. Kemudian, dikabarkan oleh wali kelas akan ikut lomba menulis cerita. Senangnya luar biasa saat itu. Setelah lulus sekolah dasar kegiatan menulis cerita jarang dilakukan. Mulai kembali belajar menulis cerita ketika sudah memasuki bangku kuliah. Tapi baru fokus pertengahan 2020 ini karena semangat membuatkan cerita untuk anak.
Ini salah satu cerita fabel yang pernah ditulis dan dikirimkan ke salah satu media, tapi tidak terbit:
Melati Si Kuda Renggong
Festival kali ini Melati harus ikut menari. Tapi Melati Kuda Renggong yang tinggal di Sumedang, Jawa Barat itu sangat sedih. Ia merasa tidak memiliki bakat menari. Kadang ia merasa heran pada dirinya. Semua kuda disini pandai menari, sedang ia tidak sama sekali. Bahkan ibunya bernama Fortuna adalah kuda renggong yang sangat terkenal. Ibu juga mengajar di sanggar tempat Melati harus berlatih.
“Uhhh... Kenapa harus menari?” gumam Melati.
Ia terus mengeluh selama perjalanan menuju sanggar. Tetap merasa kalau ia tidak bisa menari. Tetiba ada yang memanggilnya.
“Melati...” teriakan dari sebelah kanan jalan.
Melati menengok. Terihat Mumun munding yang penuh dengan lumpur sawah sedang berlari mendekatinya.
“Mel, kamu mau ke sanggar?” tanya Mumun.
“Iya Mun,” jawab Melati dengan lesu.
“Kok. Kamu sepertinya tidak senang?” tanya Mumun lagi.