Lihat ke Halaman Asli

Nahda Embun Azzahrah

Mahasiswa/S-1 Bahasa dan Sastra Inggris/Universitas Airlangga

Lucid Dream? Ayo Kendalikan Mimpimu!

Diperbarui: 21 Juni 2022   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mimpi. Siapa sih yang tidak mengalami mimpi? Semua orang pernah bukan? Apa kamu pernah mengalami mimpi buruk? Pasti itu sangat mengganggu tidurmu dan mengacaukan pagimu. Tapi, untungnya mimpi itu akan menghilang sesaat setelah kita bangun. 

Ngomong-ngomong, apakah kamu percaya bahwa mimpi bisa dikendalikan? Kamu pasti tidak percaya ini, tapi mimpi benar-benar bisa kau kendalikan dan para peneliti sudah membuktikannya.

Mengendalikan mimpi mempunyai nama sendiri, ini disebut dengan Lucid Dream atau mimpi sadar. Mengendalikan mimpi bisa dibilang susah susah gampang. Seperti avatar yang belajar mengendalikan berbagai jenis elemen, itu semua bergantung pada otak kita. Seperti paru-paru dan jantung, otak kita akan terus terbangun sepanjang malam dan menjadi pusat pengendali mimpi.

Jadi, fase tidur manusia dibagi menjadi 2 tahap, tahap pertama Rapid Eye Movement (REM) dan tahap kedua Non-Rapid Eye Movement (NREM). Seperti jenis mimpi lainnya, Lucid Dream biasanya terjadi selama Rapid Eye Movement (REM).

Fase ini adalah fase dimana otak akan sangat aktif saat tidur. Gelombang otak aktif ini membuat seseorang berada di antara fase tertidur dan terjaga. Lucid Dream juga bisa terjadi saat kita sedang tidur nyenyak dan tiba-tiba terbangun lalu kita tidur lagi. Oleh karena itu, kita bisa memasang 2 alarm diantara waktu tidur kita. Kondisi inilah yang membuat fenomena mimpi, termasuk Lucid Dream terjadi.

Kebanyak orang yang mengalami Lucid Dream akan tetap mengingat mimpi yang mereka alami, walaupun mereka sudah terbangun dari tidur. Inilah yang membedakannya dari mimpi biasa yang akan terlupakan ketika sudah bangun dari tidur.

Pada beberapa orang, Lucid Dream biasa terjadi secara tidak sengaja. Menurut sebuah penelitian, hampir setiap orang pernah mengalami Lucid Dream setidaknya sekali seumur hidup. Bahkan sebuah survei menunjukan bahwa sekitar 55% orang dewasa pernah mengalami Lucid Dream.

Lucid Dream ini sama sekali tidak membahayakan. Bahkan, para ahli berpendapat, sering memanipulasi mimpi bisa membuat saraf di otak terhubung. Dan seperti mimpi tidur lainnya, orang yang mengalami Lucid Dream akan bangun dari tidur tanpa menunjukan gejala apapun.

Selain fase alami, Lucid Dream ini juga bisa dikaitkan dengan kebiasaan meditasi seseorang. Orang yang sering melakukan meditasi cenderung lebih mudah mengalami fenomena Lucid Dream. Hal ini dikarenakan meditasi dapat membantu seseorang menjadi rileks dan tenang, sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur dan membuat mimpi yang dialami dapat terasa lebih nyata.

Ada juga teori lain yang mengatakan bahwa orang yang bermeditasi seringkali lebih mudah memasuki gelombang otak theta. Gelombang otak ini terbentuk saat memasuki fase tidur REM, yaitu fase tidur ketika seseorang mudah mengalami mimpi, termasuk Lucid Dream.

Lucid Dream dipercaya memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk terapi. Dalam hal ini, Lucid Dream atau kemampuan mengendalikan mimpi dikatakan dapat mengatasi mimpi buruk. Bahkan, terapi yang tepat dapat mengatasi mimpi buruk berulang yang mempengaruhi kondisi tubuh dan kualitas hidup seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline