Lihat ke Halaman Asli

Fajar Terdamba

Diperbarui: 9 September 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Badai menerpa gubuk ringkih

Tembok anyaman melayang tinggi

Hujaman belati pedih melatih

Acuh lenyap dari jati diri

Kapan berhenti siksaan pedih

Rasa khawatir tak henti melingkupi hati

Harapan akan nestapa badai berhenti

Tak luput dari fajar yang didamba

Angan akan fajar bak obat hati

Lelah tak digubris untuk menanti

Pelangi pengganti mega mendungnya

Tak terkira fajar mana yang mengobati

Hadirnya yang menjadi misteri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline