Lihat ke Halaman Asli

Nahar Frakasiwi

absorb the feeling, i learn to fly

Matahari dan Pagi

Diperbarui: 7 Maret 2021   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar via wallpaperbetter.com


Kuperhatikan, bagaimana matahari selalu kembali
Kesatria pagi yang terbitnya setelah janari pergi
Menyuluh semangat kelangsungan rumbainya gizi yang datang
Untaian bahagia tak hanya untuk flora yang berjejeran
Melainkan, turut juga menghangatkan juntaian angan yang terlukiskan

Sedari subuh hingga tengah hari, budaya barat menyebutnya pagi
Namun, bisa juga mulai dari tengah malam hingga tengah hari
Siklus dua belas jam dipakai beberapa negara
Priode tengah malam hingga tengah hari
Namun aktivitas pagi tetap sama waktunya, hingga di antara pukul sepuluh berada

Apa kabar lapislazuli yang turut melihat pagi
Telah tembus cahaya padamu
Dari matahari yang menyala terang
Telah mengantar hangatnya kepada dinginmu
Di tempat lain daun-daun sedikit turut biaskan hijaunya tak ragu
Cerah, pipih nan lebar, sanding helainya kepada mineral birumu

Siapa sanggup membuat nuansa sebegitu rapi nan indah
Tiada nada puja dan puji terjeda, 'pun sanggup berakhir pada-Nya; pencipta-Nya; pemilik-Nya
Persaksian secara fisik mataku akan sifatmu belum terputus
Persaksian secara akal kepalaku tiada mampu lagi ditembus
Persaksian hati seutuhnya selalu ingin lebih melihat dan tak mengharap pupus
Persaksian nafsu seutuhnya lemah, tak cukup kuat meski hanya berpura-pura menghapus kenyataan yang tulus

Matahari Kau jadikan setia padaku
Pahlawan pagi yang senantiasa ada tak pernah pergi
Terangnya melewati awan berpijar-pijar
Adalah pesona pagi setelah rona sang fajar

Created By :  Nahar
Tanggerang, 07 Maret 2021
_______________________________




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline