Lihat ke Halaman Asli

Nahar Frakasiwi

absorb the feeling, i learn to fly

Elegant Genre, Quatrain | Hamba yang Terluka Senyumnya Dinantikan Tuhan

Diperbarui: 7 Februari 2021   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GoodFont.com


Telah terusap sepasang daun telinga
Oleh rima dan irama lukisan bait hati
Sudah mengelus nadi, dari apa yang telah terlahirkan nurani
Persandaranku menanti masih, menatap larik yang akan kautuang pagi ini

Kulewati sudah tepian warna langit janari
Kurasakan masih perasaan semu pacuan bintang yang pergi
Memang tiada perasangka datang meski setipis kulit ari kemarin
'Pun jelma praduga di rinai fajar nanti, atau apapun hal itu yang meski akan alami terpilin rapi; takdir

Mungkin hanya berdiri dengan waktu meniti kata minggu ini
Menorehkan beberapa nada serapih mungkin
Landasan upaya membujuk lamun agar lekas pergi
Sahaja memetik puspa yang tumbuh sebab air mata, meski gerimis duka masih sahaja membawa sunyi; nuansa belasungkawa  

Tuhan, kembalikanlah senandungnya yang menari itu
Sediakanlah bentuk perahu yang biasa tersimpul di bibirnya
Sebersih aura wajahnya yang selalu berseri
Hanya inginkan kedamaian hatinya bersilir dan tak sayu lagi, pada setiap jumpa udara pagi yang Kaurahmati

Created By: Nahar
Tanggerang, 07 Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline