Berkenan menanggapi hatinya
Dan semua bara sepanas kekata
Kuralat magma menjadi makna indah
Menyentuh kebisingan nada batiniah
Laksana pagi yang bernapas dengan fitrahnya
Selepas membawa rasa yang berderai mencumbui insani
Muara kristal, bukan sekumpul air mata yang telah berpucuk menerima ujar semilir kekecewaan akan kekata mutiara
Bahwasanya matahari jua menjemput warnanya, hingga kembali temaram seiring arahnya berjalan
Juga bara api yang tergenggam sabar, kelak waktu menjadikannya sejarah setelah padam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H