Lihat ke Halaman Asli

Aris Sengaji T

Pernah sebagai seorang HR; Dan saat ini menikmati waktu sebagai seorang Instruktur dan Surveyor

Festival Bale Nagi, "Gelekat Lewo, Gewayan Tana"

Diperbarui: 30 Maret 2019   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto - Disparbud Flotim

Bale Nagi...Bale Nagi, Sinyo -e; 
No e, Kendati Nae Bero --e 
Bale Nagi...Bale Nagi, Sinyo e 
No --e, Kendati Nae Bero --e

Demikian sepenggal syair lagu Bale Nagi, yang dibahasakan dengan menggunakan bahasa daerah Flores Timur (atau bahasa nagi). Lagu Bale Nagi (pulang kampung) adalah sebuah permintaan agar anak (dalam lirik disebut sebagai Sinyo) untuk kembali pulang ke kampung halaman (Larantuka, Flores Timur), setelah lama merantau keluar daerah.

Sepenggal syair tersebut, membawa pengandaian atas rencana kegiatan Pariwisata dan Budaya yang akan digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Flores Timur, yang mengangkat tema Festival Bale Nagi: Gelekat Lewo, Gewayan Tana (Berpartisipasi aktif membangun Lewotana).

Meskipun bagi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Ibu Aplonia Corebima, Festival Bale Nagi ini lebih kepada sebuah gagasan untuk "memperpanjang" masa tinggal para wisatawan dan peziarah yang mau mengikuti Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, yang mana dimulai dari tahun 2019 ini. 

Namun Festival ini juga sebenarnya merupakan "panggilan" agar Diaspora Flores Timur dapat kembali pulang (Bale Nagi) untuk tidak hanya menyemarakan kegiatan ini, tetapi juga dapat berkumpul bersama keluarga. 

Disamping itu, sepatutnya disambut baik rencana program yang akan dimulai di April 2019 ini, karna toh Festival ini dilaksanakan hampir sebulan penuh, dari tanggal 6 April 2019 sampai dengan 27 April 2019, sehingga masih ada waktu sebelum atau sesudah PEMILU nantinya bisa mengikuti atau bergabung dalam kemeriahan kegiatan ini.

Foto Disparbud Flotim

Menurut Ibu Nia Corebima, Festival Bale Nagi mengangkat semua hal, baik wisata alam, wisata budaya, dan wisata religinya, yaitu Semana Santa itu sendiri. Kegiatan akan dimulai Sabtu, 6 April 2019, dengan Tema Kegiatan adalah Pagelaran Seni Budaya Pantai Oa, yang berlokasi di Desa Pantai Oa, ujung timur pulau Flores, Kec. Wulanggitang, yang sekaligus juga sebagai opening ceremony festival nantinya. 

Selanjutnya, di hari Minggu, 7 April 2019, bertempat di Desa Hewa, masih di Kecamatan yang sama (Wulanggitang) akan ada 2 kegiatan, yaitu Pesta Ombak, yang mengambil tempat di Pantai Rako, yang menjanjikan pemandangan yang masih alami, dengan gelombang laut, yang cocok untuk pecinta surving, ditambah pula dengan adanya launching produk kopi khas Flores Timur (Kopi Leworok) yang disediakan dalam 1001 Cup Kopi nantinya.

Masih dihari yang sama (Minggu, 7 April 2019), ada juga wisata Trekking ke Bukit Manuk, bukit yang memisahkan 2 buah pantai (pantai Rako di timur dan pantai Kokang disebelah barat), sehingga wisatawan dapat menikmati indahnya pemandangan pantai dan pesisir laut (dan mungkin Sunset) dari atas Bukit. Perjalanan menuju tempat / gardu pandang membutuhkan waktu + 30 Menit (soft trekking).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline