Lihat ke Halaman Asli

Aris Sengaji T

Pernah sebagai seorang HR; Dan saat ini menikmati waktu sebagai seorang Instruktur dan Surveyor

Kunjungan Ke Museum NTT

Diperbarui: 5 Agustus 2016   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak Kenal Maka Tak Sayang”....pepatah tersebut terasa cocok untuk saya ambil, ketika mengajak anak didik yang tegabung dalam Angkatan-13 "Edutama College" sebuah Lembaga Pendidikan yang berada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang fokus terhadap anak-anak yang ingin langsung bekerja di Jasa Penerbangan (Bandara/Maskapai Penerbangan/Ground Handling) dan juga dilingkungan Pariwisata (Tour Travel/Guide/ Tour Product) setelah lulus SMA/SMK nantinya.

Sebuah hal baru buat mereka atas program kegiatan ini, mengingat mereka sendiri paham dimana Museum NTT ini berada, sering melewatinya dengan kendaraan disaat menuju sekolah/tempat kuliah, atau bahkan hanya sebatas menunggu angkutan kota didepan Museum, namun hampir bisa dipastikan, tidak semua anak pernah berkunjung secara lansung ke Museum NTT tersebut.

Saya mencoba membawa sebuah pengalaman yang berbedabuat 13 Siswa Lembaga Pendidikan ini. Antusiasnya mereka untuk mengikuti arahandari Guide Museum, kesenangan yang terpancar dari raut wajah mereka untukmengikuti kegiatan ini, dari mereka sendiri berselfie ria, menjadi pemacusemangat untuk dapat meneruskan program-program seperti ini, sekaligus menjadikansebagai agenda rutin  untuk dilaksanakan,dengan satu tujuan, yaitu mengenalkan mereka kepada sebuah Wisata Budaya (baca:Museum NTT), yang bisa dinikmati dan bahkan dipelajari.

Museum NTT adalah juga merupakan daya tarik wisata budaya yang berwujud (tangible), yang mana menampilkan begitu banyak keanekaragaman budaya dan sejarah secara keseluruhan dari semua Kota/Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dengan kunjungan ini, diharapkan mereka mulai peduli pada budaya Propinsi Nusa Tenggara Timur yang dihadirkan dalam berbagai macam/bentuk dioramanya, dan sejarah Propinsi Nusa Tenggara Timur itu sendiri, dan tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga dapat membaginya kepada kawan-kawannya, keluarga dan masyarakat, sehingga mereka secara tidak langsung bisa menjadi duta wisata didaerahnya masing-masing nantinya.

Kedepan mungkin kegiatan ini akan berjalan terus, untuk memacu minat juga semangat anak didik untuk bisa menjadi pelopor wisata ditempatnya masing-masing, mengingat saat ini, Pariwisata begitu gencar dilakukan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota, namun mereka kadang lupang, kalau sumber daya manusianya tertinggal jauh dibelakang, layaknya sebuah angkutan kota yang mengambil penumpang, namun melupakan “kernet” nya yang masih mencari penumpang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline