Lihat ke Halaman Asli

Go-Jek, Bisnis Susah Ejakulasi

Diperbarui: 21 Desember 2015   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

presiden jokowi tidak persoalkan operasi angkutan umum berbasis aplikasi online, pesan via android handphone misalnya seperti yg dilakukan go-jek. menhub ignasius jonan bilang go-jek hanya solusi sementara karena kendaraan roda dua tidak dimaksudkan untuk transportasi umum.

tapi jokowi tegaskan bahwa ojek maupun go-jek hadir karena dibutuhkan masyarakat. keputusan yang melarang ojek itu sangat merugikan masyarakat, kata jokowi. maka menhub cabut kembali keputusan membekukan operasi ojek online itu. jokowi lalu menghimbau perlu ada masa transisi hingga tersedia sarana transportasi massal di ibukota.

jonan mengatakan, apabila ojek ingin dilegalkan menjadi sarana transportasi publik, maka perlu ada revisi uu no 22 tahun 2009. uu lalu lintas dan angkutan jalan (llaj) tidak mencantumkan sepeda motor sebagai sarana transportasi publik dengan pertimbangan utamanya adalah tidak layak dari aspek keselamatan.

go-jek sudah beroperasi sekian tahun dan telah membuat kagum ratusan ribu warga di 10 kota besar di negri ini. go-jek klaim telah pekerjakan dua ratus ribu pengemudi (drivers).

jokowi justru bilang go-jek adalah model bisnis masa depan negri ini. di bulan september lalu jokowi undang pengemudi go-jek makan siang di istana. go-jek juga ikut kontingan presiden jokowi saat kunjungan resmi ke amerika serikat. go-jek tawarkan 80% penghasilan bagi pengemudi go-jek. go-jek juga tawarkan paket promo murah.

ini bisa dilakukan karena ada topangan dana yang besar (massive) oleh perusahaan investasi swasta (private equity company) bernama northstar group (nsi venture). berita media mengatakan nsi venture telah mengucurkan dana sebesar US$200 juta untuk pt go-jek indonesia.

pertanyaan menarik, sampai kapan go-jek bertahan?

nsi venture, sebagaimana perusahaan investasi lainnya, tidak sembarang beri uang bagi perusahaan yang baru dibangun/dibentuk. mereka hanya mau invest di perusahaan baru (start-up company) jika yakin bisnis yang digeluti punya prospek ke depan.

jika yakin, mereka gampang masuk menjadi pemilik baru atau partner untuk perusahaan baru seperti go-jek. TAPI yang paling penting di kepala (pikiran) mereka adalah KAPAN BISA KELUAR.

ternyata tidak gampang untuk keluar (exit) dari perusahaan setelah 5 tahun berinvestasi misalnya. jika telah untung, perusahaan investasi tidak ragu-ragu untuk segera keluar, namun jika belum atau harapan untung kian kabur maka mereka akan berpikir keras buat strategi untuk (paksa) keluar tapi jangan rugi.

exit strategi yang populer, umumnya dilakukan perusahaan investasi, yakni menawarkan perusahaan ke publik via initial public offering (ipo) dan mencatatkan sahamnya di bursa saham/efek. go-jek, setelah 5 tahun, mungkin akan ipo? who knows. atau go-jek, jangan-jangan, adalah bisnis yang susah ejakulasi? (baca: perusahaan investasi sulit keluar, sulit jual)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline