Pagi itu Rabu 07 Agustus 2019, saya Fitriyani Sinaga sekitar pukul 04.00 WIB disela kegiatan Hari Konservasi alam Nasional (HKAN) di TWA Muka Kuning Batam, Kepulauan Riau. Dengan suasana batam yang begitu panas, Saya mulai membuka layar Smartphone, kaget membaca banyaknya pertanyaan dari kawan kawan rimbawan seluruh Indonesia kepada saya terkait kebenaran meninggalnya rektor Pertama Unmul. Satu diantara banyaknya pesan tersebut, adalah salah satu guru besar IPB yang menginformasikan langsung kepada saya dan membenarkan atas wafatnya beliau.
Obituari: Kabar duka dari kehutanan Seluruh Indonesia dan Seluruh civitas akademika Unmul bahwa telah meninggal Rektor pertama Unmul, Prof.Dr.Ir. H.R Sambas Wirakusumah MSc.
Wafat di usia 84 tepat pada tanggal 06 Agustus 2019 pukul 20.19 WIB. di RS Mayapada lebak Bulus Jakarta Selatan dan telah dibawa langsung ke rumah duka di Jln. BDN Raya Nomor 5, Cipete Selatan Cilandak DKI Jakarta. Penulis mendapat infomasi dari Alumnus kehutanan IPB. Terhitung sejak kemarin telah tiba utusan dari Unmul yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Prof Mustofa Agung Sardjono.
Pencetus perpindahan Kampus Gunung Kelua dan Perubahan Nama UNMUL dari sebelumnya UNKAT
Almarhum Prof Sambas adalah rektor Unmul selama 8 tahun sejak 197-1980. Almarhum merupakan tokoh pendiri yang merubah nama Universitas Kalimantan Timur ( UNKAT) Menjadi Universitas Mulawarman (UNMUL) yang saat ini kita ketahui.
Seorang tokoh yang mampu mengembangkan unmul dengan sangat pesat, tercatat dapat mengembangkan jurusan dan fakultas yang ada di Unmul dan mempertemukan rektor se-indonesia timur pada masa kepemimpinananya. Dikutip dari laman resmi Universitas Mulawarman, masa kepemimpinannya mampu meningkatkan jumlah mahasiswa/I dari 150-an mahasiswa menjadi enam ribu mahasiswa di akhir kepemimpinanya.
Pada masa kepemimpin Almarhum juga, Mengusulkan permohonan perluasan wilayah kampus dan operasional kepada Gubernur Kalimantan Timur, Syahranie sebagai perluasan kampus. Dan atas kajian Draft dari Almarhum dan jajarannya , diterimalah lahan 70 Ha yang kini menjadi lokasi kampus Gunung Kelua yaitu kampus utama Universitas Mulawarman.
Pemindahan tersebut dari kampus Jalan barito dan Sidomulyo pada tahun 1985. Pemindahan tersebut di usulkan sebelumnya untuk menunjang kawasan yang luas untuk mahasiswa yang sudah mulai membludak dan atas pertambahan sejumlah fakultas dan prodi/jurusan di Unmul. Hingga saat ini universitas MUlawarman menjadi Universitas terbesar di Kalimantan Timur dengan 37.000 mahasiswa per tahunnya.
Diinformasikan dari laman Universitas Mulawarman tahun 2018 lalu, Prof. dr. H. MAsjaya., M.Si seluruh Jajaran wakil Rektor telah memberikan Apresiasi pengabdian kepada Almarhum secara langsung dan khsusu bertandang ke kediaman almarhum semasa hidup di jakarta setelah 45 tahun meninggalkan Unmul. Dalam rangka silaturahmi, memberikan sertifikad akreditasi dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) yang sebagai sebuah bukti pringkat universitas yang saat ini telah akreditasi A.
Mengenang Jasa Almarhum dalam membangunan pendidikan di Indonesia
Penyerahan Apresiasi pegabdian oleh Prof. Masjaya pada Prof Sambas. 2018 | unmul.ac.id
Pada masa perkuliahan pertama beliau, Masuk di UI-Bogor (Sekarang IPB) pada tahun 1954-1961. Setelah itu, menjadi staff pengajar jurusan kehutanan di fakultas pertanian Universitas Indonesia, Bogor- cikal bakal Fahutan IPB. Setelah pengabdiannya sebagai pengajar, beliau di kirim ke Amerika serikat mengambil master Science in forestry, sekembalinya beliau dari Amerika Serikat.